Bab 27

34 0 0
                                    

"Ma sekarang sekarang libur, boleh Tania jalan sama pak Guru."izin Tania.

"Mama akan bawa kamu ketemu sama calon papa, apa kamu mau ?" Tanya Sasa.

Uhuk

Uhuk

Sean terbatuk bantuk mendengar ucapan Sasa. Vero menyodorkan air ke Sean.

Tania mengelengkan kepala nya.

"Kenapa, bukan nya kamu mau papa ?" Tanya Sasa lagi.

Tania diam, lalu berlari masuk ke kamar nya.

"Kak nanti malam calon suami ku kesini, tolong bujuk Tania terima Mas irwan lagian hubungan kami sudah jauh." Ucap Sasa pergi.

Nyeri itu lah yang Sean rasakan, Sean paham maksud hubungan jauh yang di ucap kan Sasa.

"Hai gadis cantik papa, jangan sedih lagi dong ." Ucap Sean mendatangi kamar Tania.

"Tania ngak mau papa baru pa, Tania hanya mau papa ." Ucap Tania.

"Kita sama sama berdoa ya, agar kita bisa berkumpul lagi.

"Iya pa." Tania memeluk Sean.

****

Malam nya saat Sean duduk di teras rumah Sasa turun dari mobil yang di buka seorang pria muda , seumuran dengan Sasa.

Sasa pun memeluk erat tangan pria tersebut.

"Siapa pria itu honey ?" Tanya irwan pada Sasa.

"Sepupunya istri kakak ku, guru nya Tania."

"Aku pikir selingan mu." Ucap irwan dengan kekehan.

"Jangan ragu kan cinta ku sayang, aku tidak suka." Ucap manja Sasa.

"Ayo masuk, kakak dan anak ku sudah menunggu mu." Ucap Sasa sambil menarik irwan.

"Tania, ini mama bawa calon papa untuk mu." Ucap Sasa.

Tania yang lagi duduk dengan Vero langsung tertunduk sedih.

"Hai gadis cantik."sapa irwan.

"Aku ngak mau punya papa selain papa Sean." Pekik Tania menangis menuju kamar nya.

"Kamu lihat itu, puas kamu membuat nya hancur, setiap hari dia cuman menangis, dimana nurani mu sebagai ibu ha." Vero menaikan nada bicara nya pada Sasa.

"Abi tenang, ngak baik teriak malam malam begini." Ucap Syifa lembut.

"Aku muak sama dia, sudah bertahun tahun dia menyiksa batin putri nya, apa dia tidak tau ulah nya berdampak buruk bagi Tania, aku tau uncle salah, tapi ini sudah ada 5 tahun apa dia masih kurang puas juga."

"Kamu tau Sa, setiap hari putri mu berdoa agar hati mu bisa memaafkan ayah nya, kamu juga tidak tau tiap hari di bully karena dia tidak punya papa."

"Aku kecewa sama kamu." Bentak Vero.

Vero pun menuju kamar keponakan nya, Vero kaget saat lihat Tania tergeletak di lantai.

"Tania bangun sayang, ini uncle nak" panggil Vero berusaha membangun kan Tania.

"Ada apa Abi ?"

"Tania pingsan hidung nya mengeluarkan darah, ayo kita bawa kerumah sakit."

"Kak Tania kenapa ?" Sasa mulai panik Saat Vero membawa Tania pergi.

Vero tidak memperdulikan Sasa, Iya membawa Tania langsung menuju mobil.

"Ver Tania kenapa Ver ?" Tanya Sean juga ikut.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang