Bab 29

42 1 0
                                    

Flasback on.

"Dia datang? Benar kah ?"

"Iya Queen, ayah, kakak Queen mereka ingin kerja sama agar Tuan Sean bisa bersatu dengan anda."

"Terima kasih info nya." Sasa merasa ingin marah, namun kalah dengan rasa rindu yang setiap hari menyiksa.

"Sa, nanti siang ada sepupu syifa yang akan datang dari indo, di akan jadi guru pribadi untuk Tania."

Deg

Deg

Deg

Jatung Sasa berdetak kenjang, namun Sasa berusaha menutupi nya.

"Tania tidak butuh guru pribadi ?" Jawab Sasa cuek.

Padahal ada kesenangan tersendiri dia rasakan.

Apa lagi Tania memohon membuat Sasa tidak berkutip lagi.

Selesai sarapan Sasa mengantar Tania ke sekolah, hati Sasa nyeri melihat senyum yang menghias di wajah putri nya. Sasa juga tau Tania bohong.

Selepas mengantar Tania , Sasa menemui tangan kanan nya yang di sini.

"Irwan gue butuh bantuan lo ?" Kalau selama ini Sasa kaku pada anggota nya sekarang Sasa bisa leluasa panggil lo gue.

"Apa itu Queen ?" Tanya irwan.

"Mantan suami gue kembali."

"Bagus itu, bukan nya Queen selalu merindukan nya."

"Kamu benar, tapi aku ingin pastikan apa masih utuh cinta nya untuk ku."

"Queen mau aku lakukan apa ?"

"Pura pura jadi kekasih ku, aku ingin lihat apa reaksi nya."

"Baik, jika iti mau Queen ."

Pas saat Sean melihat Sasa di antar Sasa memintak Irwan mendekati nya.

"Wan dekat kan wajah mu pada ku, biar kita terlihat sedang berciuman ?" Pinta Sasa.

"Serius Queen?" Tanya Irwan.

"Hmm dia tuh depan rumah sebelah." Tunjuk Sasa dengan mata nya.

Irwan pun mendekat. "Ternyata mantan suami lo ganteng Juga Queen." Ucap Irwan dengan posisi wajah mereka berdekatan.

"Hmm, dah mundur lagi sana, terus bukain pintu gue ." Ucap Sasa jutek.

"Baik lah Kekasih pura pura." Bisik Irwan.

Plak.

Mereka pun tertawa, irwan bergegas membuka pintu.

"Ngak ada nih cupika cupiki ?" Tanya Irwan saat Sasa keluar mobil.

"Mintak ntar sama Fahira, gue tonjok juga lo ."

"Hahaha, baik lah sayang aku balik." Ucap Irwan dengan nada agak keras.

Sasa puas saat melihat Sean menangis ." Rasakan itu pembalasan ku pada mu King, setiap hari air mata ku tumpah hanya karena merindukan mu." Ucap Sasa sambil mengintip di jendela.

Pagi nya saat Sasa mengantar Tania sekolah Sean menyapa nya.

"Sok senyum lagi, tadi malam saja nangis." Ejek Sasa dalam hati.

"Biar saya antar Tania buk." Ucap Sean.

"Pria bajingan gue di bilang ibuk ibuk lagi, awas kamu King." Sasa mengerutu dalam hati.

"Ya silahkan saya ada janji dengan kekasih Saya ." Ucap Sasa sambil menahan tawa melihat Sean cemburu.

"Mampus rasain kamu King ?" Ucap Sasa melihat mobil nya pergi.

Sasa pun menghubungi Irwan.

"Wan jemput gue." Perintah Sasa.

"15 menit Queen." Jawab Irwan.

Momen yang pas Sean datang saat diri nya di jemput Irwan.

"Kamu lihat wajah nya wan, gue puas lihat dia tersiksa ." Ucap Sasa saat sudah dalam mobil.

"Terus kita mau kemana Queen."

"Markas." Jawab singkat Sasa.

****

"Dek kamu sudah mempunyai kekasih ?" Tanya vero Saat makan malam.

"Yes umpan terpancing." Sorak Sasa dalam hati.

"Ya sudah, Tania bukan nya mau seorang Papa jadi aku carikan deh." Ucap Sasa santai.

Sasa melihat reaksi Sean biasa saja membuat emosi nya naik.

Apa lagi vero bilang Tania masih punya Papa kandung, mendengar itu emosi Sasa meledak langsung banting piring.

Setelah mengeluarkan unek uneknya Sasa berlari menuju kamar.

"Kamu jahat King, aku berharap kamu larang atau bisa lihat wajah sedih mu, tapi apa kamu malah biasa biasa saja." Sasa kesal malah memukul mukul bantal.

****

Pagi itu Sasa bisa lihat tangan Sean yang lagi di balutin perban.

"Apa yang dia lakukan ?" Apa sikap ku berlebihan ?" Tanya Sasa dalam hati.

Tania mintak izin jalan jalan, Sasa yang masih emosi malah bicara ngelantur.

Ingin mengenal kan Sasa pada calon ayah nya, mood Sasa berubah melihat Sean terbatuk batuk.

Saat Tania gambek Sasa sedih, tapi dia masih emosi.

"Kak nanti malam calon suami ku datang tolong bujuk Tania ya." Ucap Sasa melirik Sean dengan ekor mata nya.

Malam nya sebelum turun mobil Sasa memintak agar terlihat mesra.

"Lo dan gue harus terlihat mesra nanti malam, gue mau dia menangis meraung bahkan bersujud di kaki gue, ucap Sasa mengebu ngebu.

"Sip Queen.

Namun rencana nya malah membuat Tania terluka , Sasa menyesal di dalam mobil Sasa terus berdoa agar putri nya tidak kenapa napa.

"Gue nyesal wan, tau gini akan nyakitin anak gue , gak akan gue lakukan ." Ucap Sasa menangis.

"Tenang Queen, anak lo kuat sama seperti lo."

Mendengar putri nya tertekan, dunia Sasa seakan runtuh.

"Bertahan ya nak, mama janji akan maafin papa kalau kamu sehat lagi." Ucap Sasa membantin , air mata nya terus mengalir.

Saat Sean keluar dan mengatakan Tania tidur perasaan nya lega.

"Bisa kita bicara sebentar ?" Sasa langsung setuju dia akan tepati janji nya pada Tania.

Deg

Tania kaget saat pistol berada di tangan nya.

Sean berlutut pun perasaan Sasa tidak bisa di gambar kan, ada senang, sedih dan puas.

Namun Sasa kembali kaget pas Sean mau menjatuh kan diri.

Sasa langsung secepat kilat menarik nya.

Langsung Sasa merepet, iya takut tadi seadainya kalah cepat, pasti Sean jatuh tidak akan selamat lagi.

Sasa mendengar penyesalan yang Sean lontarkan membuat hati nya sedih, iya juga mengetahui apa saja yang selama ini Sean lakukan.

"Cium ini, aku merindukan nya King ." Ucap Sasa dalam hati saat Sean mengecup kening nya.

Deg

Deg

Deg

Sasa seakan tidak berdaya dengan aksi Sean melumat bibir nya.

Disana baru lah Sasa mengatakan rasa rindu yang tertahan lama.

Falsback off.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang