Bab 18

47 0 0
                                    

Sasa dan Sean serta 5 orang lain lagi berjalan jalan, mereka 2 hari lagi balik ke belanda. Urusan Sean sudah selesai di sini.

"Makanan indo enak enak, gue jadi tidak ingin balik." Ucap Vio.

"Nikahi pria indo biar lo netap di sini." Ucap Sasa.

"Benar tuh, lagian cowok indo ngak kalah tampan dengan pria kita di sana." Timbal Mimi.

"Mana izin bokap dan nyokap gue, ini saja gue disini tiap menit di hubungi terus tanyain kapan balik." Jawab Vio.

Mereka kalau lagi berlima panggil Lo gue, Sasa tidak mau di panggil Queen saat tidak ada misi atau tidak di markas.

"Makan lagi, habis ini gue ajak kalian tempat wisata."

Mereka pun dengan lahap, selesai makan mereka ke wahana permainan.

"Naik itu yuk sayang ?" Ajak Sasa pada Sean menunjuk roller coaster.

"Ayo siapa takut."

"Siapa ikut naik roller coaster ?" Tanya Sasa pada 5 orang itu.

Semua nya setuju, mereka pun membeli tiket.

Sean dengan Sasa duduk perdampingan paling depan.

Reno dan Vio, Amel dan migel terakhir Mimi duduk dengan orang lain.

Roller coaster pun mulai melaju, awal nya pelan lama lama ngebut, Sasa, migel dan mimi santai, tapi Vio, Reno dan Amel teriak histeris.

Sedangkan Sean berkomat kamit sambil memengang erat tangan Sasa.

"Aaaaaaa." Akhir nya Sean menjerit saat di ketinggian.

allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa. Tanpa Sadar Sean membaca Doa bersetubuh

Sasa mendengar itu tak mampu lagi menahan tawa.

Saat roller coaster berhenti Sasa belum juga menghentikan tawa nya, banyak mata yang memandang Sasa yang keheranan.

Hoekkk

Hoekkk

Amel muntah muntah sesampai nya di bawah, migel dengan sigap membantu Amel.

"Tawa terus, terus ketawain suami nya." Sean jengkel dengan Sasa.

Sean merajuk meninggal kan Sasa yang sedang memengang perut nya yang kram akibat tertawa.

Sasa pun mengejar sang Suami, ternyata Sean menuju mobil.

"King maaf, aku tau aku salah." Sasa berusaha mintak maaf pada Sean.

Sejak pulang dari wahana permainan Sean mendiami Sasa.

"King bicara lah, aku ngak suka king diam begitu."

Mata Sasa sudah berkaca kaca. Sasa memeluk tubuh Sean.

"King tolong jangan diam saja, aku tau aku salah, seharus nya aku tidak mentertawakan King, tapi habis nya King lucu harus nya doa keselamatan yang king baca, bukan doa bersetubuh."

"Aku yang salah, aku fobia ketinggian tapi sok sok pula naik permainan tadi, aku malu Sa, di tambah kamu malah ketawain aku."

"Aku ngak tau King takut ketinggian, kalau dari awal king jujur kan aku ngak ajak King naik itu."

"Sudah mandi sana, aku sudah tidak marah lagi."

"Serius."

"Iya, tapi janji lupain yang tadi jangan ingat ingat, awas kalau ingat aku hukum kamu." Ancam Sean.

"Baik lah suami ku, aku janji."

Cup

Sasa mengecup bibir Sean sebelum masuk ke kamar mandi.

Hari ini Sasa lelah, besok dia harus berkemas kemas, lusa dirinya sudah kembali ke belanda.

****

"Sayang hati hati di sana ya nak, kabari kami selalu." Raisa memeluk Sasa dengan erat.

Berat pelepaskan Sasa namun Raisa tidak bisa memaksa Sasa tetap berada di sisi nya, sekarang Sasa sudah punya kehidupan yang baru.

"Sean bantu mama jaga Sasa ya ?" Kini Raisa beralih ke Sean.

"Iya ma, aku akan jagain Sasa selalu."

"Hati hati nak, jangan lupa beri kami kabar bahagia." Ucap Wijaya pada ke dua nya.

"Dek kakak pasti kangen kamu, sering sering pulang." Ucap Vero.

"Iya kak." Jawab Sasa.

Teman teman Sasa yang cewek cewek memeluk Raisa.

"Kami pamit tante, tante sehat sehat. Terima kasih atas kebaikan tante selama kami disini." Ucap Mimi

"Iya nak, kalian jaga diri baik baik. Sering sering lah ke indo jika ada waktu luang."

"Baik tante." Jawab mereka berlima.

Sedangkan yang laki laki hanya bersalaman.

Mereka pun masuk ke dalam pesawat, tinggalah Wijaya, Raisa dan Vero.

Wijaya memeluk sang istri, Wijaya tau Raisa tidak bisa jauh dari putri nya.

"Andai gue orang kaya, beli pesawat gue. Malas banget kalau nunggu nunggu kayak gini." Celetuk Reno.

"Ya udah nanti gue beli ." Jawab Amel.

"Pesawat apaan, pesawat pesawatan." Ucap Reno ketus.

"Nah itu lo tau, maka nya jangan banyak halu lo." Mereka pun tergelak.

"Tapi gue ada rencana beli sih, biar pulang ke indo lebih gampang ." Ucap Sasa.

"Yang serius lo, kalau iya ntar bawa gue jalan jalan ya." Ucap Reno antusias.

"Hmm." Jawab Sasa.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang