Bab 3

107 5 0
                                    

Flasback on.

Sasa baru sampai di bandara, namun kedatang Sasa mejadi target sesorang, wajah Sasa yang cantik membuat diri nya di targetkan.

Sepasang mata itu mengintai kemana Sasa akan pergi, Sasa melihat taxsi , tanpa pikir panjang Sasa naik dan memberitahu tujuan nya, namun di tegah jalan mobil tersebut di hentikan.

Seorang pria misterius tiba tiba naik membuat Sasa kaget. Sasa berniat turun namun unjung pisau langsung mendekat ke leher Sasa.

"Kalau mau selamat tutup kembali pintu nya." Ucap pria tersebut.

Dengan tenang Sasa menutup kembali pintu mobil tersebut, sang sopir yang juga di ancam hanya menurut apa yang pria misterius itu kata kan.

Lagian ini bukan yang pertama bagi sang sopir, asalkan penumpang nya cantik sudah pasti akan di target kan.

Mobil tersebut melaju sesuai yang di beritahu pria itu , tangan Sasa di ikat ke belakang. Kaki nya di biar kan begitu saja agar mudah berjalan.

Mobil tersebut berhenti di sebuah gudang, namun siapa sangka di dalam gudang terbengkalai itu terdapat sebuah markas besar.

Sasa di geledah masuk oleh pria tersebut. Sasa hanya diam dan mengikuti kemauan pria itu.

"Ketua, lihat lah saya dapat barang bagus." Lapor pria itu.

"Bagus Kemal, aku suka cara kerja mu, kau pintar." Puji Alon ketua mafia yang paling di takuti.

Selama ini tidak ada satu pun yang bisa menjatuh kan Alon, anak buah nya pada tunduk di bawah ke pemimpian Alon.

"Ini bayaran mu." Ucap Alon sambil melepar kan Uang ke pada kemal , senilai 100 euro atau setara dengan 1.736.360 rupiah.

"Maaf Tuan bisa anda tambahkan lagi, saya butuh biaya pengobatan istri saya." Kemal berusaha membujuk Alon.

"Apa kau bilang, tambah ? Baik lah." Alon mengode anak buah nya yang lain.

Bughhh

Bughhh

Bughhh

Kemal di hajar oleh tangan kanan Alon hingga kemal tidak sadarkan diri, Sasa yang melihat merasa kasihan dengan kemal.

"Bawa dia dan wanita ini keruang bawah tanah." Perintah Alon pada tangan kanannya yang bernama Mimus.

Sasa di seret Mimus dan di dorong kasar oleh Mimus masuk ke dalam sel tahanan. Sasa tidak bisa brontak saat ini, dia harus memikirkan cara akan keluar dari tempat kerkutuk itu.

Uhuk uhuk ,

"Aaakkhhhh." Kemal mulai sadar kan diri, seluruh badan nya remuk, wajah nya lembab, hidung nya mengeluarkan darah.

"Akhhh sial, kenapa aku di sini ?" Pekik kemal.

Sasa mendengar makian kemal hanya diam, iya membiarkan kemal mengeluarkan unek unek nya.

"Maaf kan aku sayang, aku gagal membuat mu sembuh." Ucap kemal tiba tiba menangis, Kemal sudah putus asa dia tau dia tidak akan hidup lagi setelah ini.

"Sudah menangis nya ?" Tanya Sasa dingin.

"Kau ?" Kemal kaget, ternyata bukan diri nya saja yang berada di sana, namun ada Sasa juga.

"Apa dengan menangis kau bisa bebas ? Tidak bukan, ingat lah istri mu lagi menanti ke datangan mu." Sasa mengingatkan kemal pada istri nya.

"Kamu tidak marah padaku, sebab aku lah yang membawa mu kesini ?"

"Awal nya sih iya, tapi kamu melakukan untuk biaya berobat istrimu bukan, jadi aku bisa mengerti." Jawab Sasa.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang