Sasa sedih melihat putri kecil tidur karena kelelahan menangis.
"Maaf kan mama nak, mama bukan bermaksud memarahi mu, mama hanya ingin kita hidup berdua tanpa bayang bayang papa mu." Hiks hiks.
"Mama sangat kecewa saat diri nya tidak mengakui kamu sebagai anaknya mama sakit nak, sakit." Ucap Sasa dalam hati sambil menggenggam tangan mungil Tania.
"Dek." Panggil Vero.
"Kakak dan kakak ipar mau bicara, kami tunggu di luar."
"Hmmm."
Sasa mengecup dahi putri kecil itu , penyemangat untuk Sasa di kala hati nya hancur.
"Jika kakak memintak ku untuk mempertemukan mereka, maaf kak aku tidak bisa." Sasa pergi meninggal kan Vero dan siyfa.
"Terpaksa rencana kedua kita sayang, Sasa sangat keras." Ucap Vero.
"Lakukan saja Abi, aku tidak tega melihat Tania yang selalu sedih dan murung." Ucap siyfa.
"Ya sayang, doakan semoga masalah Sasa selesai dan Tania mendapat kan apa yang dia mau."
"Ya bi, selalu."
"Bi, kenapa sampai ini aku belum hamil ya ? Padahal sudah satu tahun kita nikah." Ucap siyfa sedih.
"Anak titipan sayang, dalam rumah tangga banyak ujian yang harus kita lalui, rumah tangga Sasa di uji oleh ketidak percayaan Sean, sedang kan rumah tangga kita di uji oleh anak, paham kan maksud aku."
"Iya bi, aku ingin kamu bahagia bi?"
"Sayang kamu itu sumber bahagia aku, aku selalu mencintai mu, mendapatkan kamu saja susah harus lewat sepertiga malam." Ucap Vero menoel hidung Sifya.
****
"Tania ngak punya papa.. tania ngak punya papa." Ejek teman teman Tania.
"Kata Uncle Vero Tania punya ko." Ucap Tania dengan mata berkaca kaca.
"Mana bukti nya, pembohong." Ucap teman sekelas Tania.
Tania pun berlari meninggal kan kelas, iya sedih mendegar ucapan teman teman nya.
"Mana putri ku vero ?" Tanya Sean tidak sabar.
"Tenang lah, sebentar lagi kelas nya." Sean sudah dari kemarin sampai namun belum bisa menemui Tania.
Pagi ini Sean di antar oleh Vero ke sekolahan nya Tania, tadi pagi Tania di antar oleh Sasa.
"Ini kelas nya Tania, tapi Tania kok ngak ada ya?" Ucap Vero tiba tiba cemas.
"Om mirip dengan Tania, Om papa Tania ya." Tiba teman sekelas Tania menghampiri Sean dan Vero.
Sean pun jongkok menyamakan posisi nya denga bocah kecil itu.
"Iya sayang, Om kesini cari Tania. Kamu lihat Tania gak ?" Tanya Sean.
"Tadi Tania di bully lagi om sama teman teman, mereka bilang Tania tidak punya ayah, dan aku juga ikutan mengejek nya." Ucap gadis kecil ini dengan wajah tertunduk.
Deg
Hati Sean nyeri mendengar penuturan gadis kecil itu.
"Maafin Ara om, Ara tau Ara salah." Ucap Ara.
"Sekarang Ara tau ngak dimana Tania."
Ara pun mengelengkan kepala.
"Ayo ikut aku, aku tau dimana Tania ?" Ucap Vero.
Vero menuju taman tempat Tania biasa nya menyendiri.
"Itu dia " Ucap Vero menunjuk gadis kecil yang sedang menangis.
"Biar aku samperin dia." Sean pun berjalan ke arah Tania.
"Hai nama ku Maria, nama kamu siapa?" Ucap Sean menirukan suara anak kecil sambil mengoyang goyangkan sebuah boneka kecil.
"Jangan nangis, aku sedih tau lihat kamu nangis ?" Sean berusaha buat menahan air mata nya.
"Mereka jahat, kata Uncle aku punya papa, tapi mereka tidak percaya." Ucap Tania yang masih menangis.
"Kalau papa mu disini kamu mau apa ?" Sean masih berusaha menghibur putri kecil nya.
"Aku ingin peluk papa, aku ingi bilang pada teman teman aku punya papa yang sayang sama aku."
"Ya sudah, peluk papa sayang. Papa sudah datang untuk mu." Ucap Sean membuat Tania terdiam seketika.
Tania mulai melirik ke arah Sean, mata nya yang sembab menatap Sean cukup lama.
"Papa." Akhir nya Tania memeluk erat tubuh Sean.
Tangisan Sean pun pecah. "Maafin papa nak, papa sudah buat kamu menderita." Ucap Sean sambil memeluk Tania.
Vero yang melihat itu ikut terharu, dia pun menghampiri kedua nya.
"Uncle tidak bohong kan." Ucap Vero.
Tania mengurai pelukan nya, lalu beralih memeluk Vero.
"Terima kasih Uncle sudah bawa papa." Tania kembali menangis.
"Sudah dong sayang jangan nangis lagi, papa Tania kan sudah datang."
"Iya Uncle Tania gak nangis lagi tuh." Ucap Tania menghapus kasar air mata nya.
Sean kembali mendekap sang anak, iya mencium pipi gemoy Tania.
"Uncle ayo kita pergi dari sini, sudah waktu nya anak anak pulang, aku akan beritahu Sasa dulu jika aku yang menjemput nya.
"Iya, terima kasih banyak Vero"
Mereka pun meninggal kan Taman lalu menuju hotel tempat Sean menginap.
"Papa tidur di sini? Kenapa tidak ikut Tania pulang pa ? Apa papa akan pergi lagi? Papa tidak sayang Tania ya ?" Tanya Tania saat Sean beritahu diri nya menginap di sana.
"Tania sayang dengar papa baik baik, Tania sayang kan sama papa?" Tania pun mengiyakan nya.
"Papa tidak bisa pulang bersama mu saat ini sayang, mama masih marah sama papa, Tania mau bantuin papa tidak agar di maafin mama."
"Mau papa, cara nya gimana ? Tania anak yang pintar di usia nya yang dini dia sudah di buat dewasa oleh ke adaan.
"Papa akan datang kerumah sebagai guru pribadi Tania, nanti Tania pura pura tidak kenal papa ya nak soalnya papa akan pakai ini nanti nya." Sean memperlihat kumis palsu serta wik keribo nya.
"Haha papa lucu." Tania tertawa saat melihat Sean memakai kumis dan Wik.
"Nakal ya, berani mengejek papa." Sean mengelitik Tania hingga Tania tertawa geli.
Vero pun memberi waktu untuk ayah dan anak itu melepas rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIA
RomanceSasa Adelia Alexsader gadis remaja yang di tolak cinta nya oleh Sean Alexsader paman nya sendiri, Sasa pun patah hati dan ingin move on dari sang paman, Sasa akhir nya pergi ke belanda untuk menerus kan kuliah nya. Namun siapa sangka kepergian nya...