Bab 30

41 1 0
                                    

Ceritanya sedikit lagi tamat ya,
Tolong beri komen kalau teman
teman suka ceritanya, serta vote
Dan ikuti akun author karena
Author sudah menerbitkan buku
Baru bergenre Horor berjudul Dendam Sikembang Desa.


"Jahat tau ngak , aku pikir sudah kehilangan mu." Ucap Sean mencubit pipi Sasa.

"Jahat mana aku apa kamu, bukan cari istri malah kerja kerja terusss." Kesel Sasa.

"Jadi semua ini masih milik ku ?" Tanya Sean.

Sasa tersipu malu, iya menyembunyi kan wajah.

Grappp

"Terima kasih sudah memaafkan aku, aku janji tidak akan buat kamu kecewa lagi."

Sean menarik dagu Sasa " rindu kan dengan ini ." Sean mencium bibir Sasa.

Ciuman pun berlangsung lama, seolah olah tidak ada hari esok.

"Rindu yang lain tidak ?" Tanya Sean.

"Apa nya ?"

"Ranjang panas kita ." Bisik Sean.

Plak..

"Mesum." Ucap Sasa berdiri langsung pergi.

"Besok kita nikah ya sayang." Teriak Sean yang masih di dengar Sasa.

"Gimana hasil nya kak." Tanya Sasa melihat Vero dan syifa baru datang.

"Kamu benar dek, syifa hamil udah masuk 16 minggu.

"Sudah kabari papa mama belum ?"

"Sudah dek, besok mama papa berangkat, ya sudah kakak bawa syifa dulu ke kamar.

****

"Opaaaaa omaaaa." Teriak Tania.

"Oh cucu ku sayang, gimana sayang masih sakit ?" Tanya wijaya sambil mengedong Tania.

"Tidak opa, Tania sudah sehat. Mama dan Papa kan sudah baikan." Ucap polos Tania.

"Bagus itu sayang, sehat sehat ya. Opa sedih jika kesayangan Opa ini sakit."

"Iya Opa."

"Ini untuk cucu Oma." Raisa memberi bingkisan pada Tania.

"Wah terima kasih Oma, Opa Tania sayang kalian."

"Kami juga sayang sama kamu nak." Wijaya dan Raisa mencium pipi gembul Tania.

"Ma pa." Syifa dan Vero menyalami kedua orang tua mereka.

Tidak lama Sean pun datang ikut menyalami juga.

"Loh adek mana kak ?" Tanya Wijaya.

"Lagi keluar bentar pa, ntar lagi balik."

"Ayo ma, pa istirahat di kamar, mama papa pasti capek."ujar syifa.

"Biar Abi saja sayang, kamu duduk saja aku ngak mau kamu kecapekan.

"Benar nak, ini penatian kalian selama 1 tahun ini ,jadi jaga baik baik." Ucap Raisa.

"Iya ma."

"Assalamualaikum ." Ucap Sasa sambil membawa belanjaan.

"Mama papa." Sasa menuruh asal belanjaan nya lalu memeluk kedua orang tua nya.

"Dari mana sayang kok keringatan ?"

"Stok bahan makanan habis ma, jadi adek pergi beli deh."

"Kok ngak kasih tau kakak dek ?"

"Kak Syifa lagi hamil muda ngak boleh capek capek tau."

"Hmmm kamu sama Abi sama saja,kakak sudah seperti orang sekarat tidak boleh lakukan apa apa, kakak bosan juga baring terus." Syifa merasa seperti tidak berdaya.

"Kami itu sayang sama kakak, kami mau kakak itu sehat sehat dengan dedek bayi." Jawab Sasa sambil memeluk Syifa.

Di ikuti Vero serata Raisa, Wijaya sambil mengedong Tania dan Terakhir Sean.

Keluarga mereka terlihat sangat bahagia, yang awal nya retak sekarang berkumpul lagi.

*****

"Ma kalau dedek bayi lahir aku tidak di sayang lagi dong ?" Ucap Tania menunduk.

"Siapa bilang?" Tanya Sasa membelai rambut Tania.

"Teman ku ma, dia dulu di sayang mama papa nya, tapi setelah adik nya lahir dia sering di marahi bahkan di pukul."

"Sayang dengar mama baik-baik, ada adik dan tidak nya kamu tetap kesayangan kami, percaya lah punya adik itu seru lo kamu bisa main dengan nya."

"Iya juga ya ma, selama ini aku juga kesepian saat semua nya sibuk."

"Nanti kalau adik lahir bantu jagain ya sayang ya?"

"Iya ma.

Setelah memastikan Tania tidur Sasa keluar dari kamar Tania.

Sasa berkumpul dengan keluarga nya di ruang keluarga.

"Gimana hubungan kamu dan Sean Sa?"

"Tanya orang nya langsung saja ma."

"Mama tanya kamu kok kamu suruh tanya Sean sih ?"

"Aku ngak tau harus jawab apa ?"

"Bukan nya kamu punya kekasih, kalau Sean ngak perlu di tanya lagi. Perasaan dia sama kamu masih utuh, bahkan kamu tinggal 5 tahun Sean tidak pernah mendekati wanita lain." Ucap wijaya.

"Benar nak, bahkan dia hanya kerja dan kerja sampai sampai kami khawatir dengannya." Timbal Raisa.

"Irwan bukan kekasih ku pa, dia tangan kanan ku yang di sini, papa dan mama lupa siapa aku, Aku tau kok ma dengan rencana kalian." Ucapa Sasa membuat Wijaya, Raisa , Vero dan Syifa kaget.

"Maksud kamu dek ?" Tanya Vero.

"Aku sudah tau dari awal tentang penyamaran Mas Sean yang menjadi guru pribadi Tania."

"Jadi... ucapan Vero langsung terpotong.

"Iya aku juga kerjain kalian balik, ketar ketir bukan ?" Sasa terkekeh melihar raut wajah keluarga nya.

"Adek nakal, terus sekarang apa mau mu ?"

"Ntah lah aku tidak tau, tanya orang nya saja."

Sean yang baru datang pun kebingungan.

"Ada apa ?" Tanya Sean sambil duduk dekat Sasa.

"Uncel sudah tau belum sandiwara Sasa ?" Tanya Vero.

"Sudah." Jawab Sean singkat.

"Terus gimana kalian mau rujuk kembali atau bagaimana ?"

"Aku mau rujuk ma pa ." Ucap Sean sambil menarik tangan Sasa.

"Kami setuju saja, kembali lagi ke Sasa nya." Ujar Wijaya.

"Kenapa natap aku begitu ?"

"Jawab dodol." Ucap Vero gemes.

"Ngak ah."

"Kamu nolak aku ?" Tanya Sean.

"Ngak nolak maksud nya."

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang