"Gimana happy ?" Tanya Sean pada Sasa yang baru tiba di rumah.
"Kurang King , King 'nya tidak ada, sehari tidak bertemu King membuat aku rindu, maka 'nya pas sampai rumah langsung ke kamar untuk memeluk suamiku ini." Ucap Sasa berhampuran memeluk Sean yang sedang membaca buku.
"Benarkah istri kecil ku ini merindukan aku ?" Sean menaruh buku nya dan membalas pelukan Sasa.
"Nanti deh aku temanin saat urusan ku sudah selesai." Lanjut Sean.
"Iya King, oh ya aku lihat wajah King lesu gitu?Ceritakan pada ku ? Apa ada masalah dengan pemindahan jabatan ?" Tanya Sasa beruntun.
"Ada sedikit masalah tadi di kantor , Si Amor sekretaris ku tadi ingin berniat buruk." Ucap Sean jujur.
Sean mulai bercerita, Sasa yang lagi mendengar cerita Sean mulai naik pitam. Namun Sasa tetap mendengar sampai akhir.
"Kenapa tidak di bawa ke penjara saja ?"
"Rencananya gitu, namun aku tidak tega, Aku ingin beri dia kesempatan untuk berubah."
"King kamu tuh jadi orang tegas, nanti kalau dia berencana jahat gimana ?
"Kan ada istri ku, tinggal dor saja selesai."
"Aku serius King."
"Aku juga sayang."
Sean kembali memeluk tubuh sang istri, Sean juga merindukan Sasa.
"Jadi besok King akan umum kan penyerahan jabatan itu ?"
"Iya, kamu ikut ya temanin aku."
"Kenapa harus ikut ?"
"Aku tidak bisa jauh dari mu ratu ku, bawaan nya itu kangen."
"Aah King, sudah bisa merayu ya." Sasa menyembunyikan wajah nya di dada Sean.
"Bersih bersih gih, habis itu istirahat."
"Nanti peluk lagi ya."
"Lebih dari peluk aku kasih sayang." Sean menoel hidung Sasa.
*****
Penyerahan jabatan berjalan lancar, akhir nya Sean bisa mempercayai Iras Asisten sekaligus sahabat nya itu.
"Habis ini kita mau kemana King ?" Tanya Sasa.
"Terserah kamu saja Queen, aku ikut saja."
"Bagaimana kalau kita jalan jalan." Ajak Sasa antusias.
"Boleh." Sean membimbing Sasa keluar dari kantor nya.
"Cantik ya istri si bos, pantesan dia gak suka sama si Amor, orang istri nya bening begitu."
Gosip karyawan Sean.
"Iya, gue juga iri Bos Sean natap istri nya penuh dengan cinta.
"Istri nya juga bukan dari kalangan biasa, lihat lah dari pakaian nya serta aksesoris yang iya gunakan harga nya tidak main main." Masih banyak lagi gosip mereka mengenai Sasa dan Sean.
Diperjalan Mobil merak di hadang banyak preman.
"Siapa mereka ? Dan mau apa ? Tanya Sean memberhentikan mobil nya.
"Kita harus olahraga King." Ucap Sasa turun meninggal kan Sean.
"Ada perlu apa kalian menghadang kami ?" Tanya Sasa.
"Serahkan nyawa mu, bos kami ingin kamu mati." Para preman itu mulai menyerang Sasa.
Buggghh
Bughhh
Prakkkk
Perkelahian pun terjadi, Sasa dan Sean dengan mudah melumpuh kan musuh.
"Siapa bos mu ?" Tanya Sasa pada salah satu preman.
"Cari tau sendiri."
Bugghhh.
"Jika kamu tidak lagi sayang nyawa, baik lah.
Jlebbbb
Sasa menusuk kaki pria tersebut.
"Akhhhhh..."
"Katakan kan selagi aku bermurah hati." Sasa terus menekan pisau tersebut.
"Amora Samsmita, kekasih gelap pak Santoso bos besar kami." Ucap pria itu sambil menahan rasa sakit.
"Akhhhh." Pekik pria itu saat Sasa mencabut belati nya.
"Kurang ajar, di kasih hati malah mintak jantung." Sean murka saat tau Amor yang mau membunuh sang istri.
"Tenang lah King, ulat bulu itu urusan ku." Ucap Sasa tersenyum menyerigai.
****
"Permainan kali ini seperti nya seru, apa aku buat sekandal saja ya biar tuh kapok ulat bulu." Sasa mengontak atik letop nya, Sasa mencari tau seluk beluk Amora.
"Aku punya ide." Setelah mengumpulkan semua yang dia perlukan, Sasa menganti pakaian nya."
"Mau kemana Queen malam malam begini ?" Tanya Sean saat melihat Sasa memakai pakaian serba hitam.
"Mau bunuh kuman King." Jawab Sasa.
"Maksud nya, aku ngak ngerti ?"
"Lihat besok pagi King, sekarang simpan rasa penasaran mu King, aku pergi dulu."
Cup
Sasa mencium pipi Sean. Untung cuman Sean sendiri di rumah, kakak dan kedua orang tua Sasa pergi.
"Sudah siap ?" Tanya Sasa pada Mimi dan Viona.
"Sudah Queen."
"Bagus, malam ini akan ku buat pelakor tidak punya muka lagi." Sasa tertawa menyerigai membuat Vio dan Mimi merinding.
Mimi sudah bergabung dengan Sasa, Mimi sendiri bekas anak buah mafia, jika Sasa memperboleh kan gabung.
Sasa, Vio dan Mimi pergi kesebuah klub, mereka mencari apa yang mereka ingin kan.
"Seperti nya mereka tidak disini Queen." Ucap Vio dengan suara agak keras.
Musik keras membuat Vio, Sasa dan Mimi bicara keras.
"Kita cari lantai atas." Ucap Sasa sambil beri kode.
Mereka pun berpencar, Mimi melihat target langsung memberitahu Sasa lewat pesan.
"Queen, mereka di atas arah jam 10." Isi chat Mimi.
"Seperti nya mereka ingin pergi." Lanjut Mimi lagi.
"Ikuti mereka Mi, ambil gambar nya sebanyak mungkin." Perintah Sasa.
Mimi pun mencari tempat duduk yang tidak jauh dari mereka, saat mereka pergi Mimi mengikuti dari belakang.
"Queen mereka masuk ke dalam sebuah kamar, saya harus bagaimana ?" Pesan Mimi lagi.
"Biar kan aku menyelinap masuk, kamu dan vio tunggu di parkiran." Balas chat Sasa.
Mimi pun mengabari Vio, sedangkan Sasa sendiri melalu saluran ventilasi menuju ruangan yang sudah di beritahu Mimi.
"Bukan dia yang ku cari, ternyata jalang bermain dengan banyak pria ." Ucap Sasa melihat laki laki dan perempuan sedang penyatuan.
Sasa mengambil video pendek nya, sekitar setengah jam masuk lagi laki laki yang berbeda.
"Menjijikan, lama lama disini bikin aku mual." Sasa pun terus merekam.
2 jam akhir nya incaran Sasa keluar, Sasa memintak Mimi mengikuti kemana mangsa nya pergi.
Seorang wanita turun dari mobil nya, dia adalah Amor, Amor berhenti di sebuah hotel.
"Hai dady." Ucap Amor yang di sambut kedatangan nya oleh seorang pria paruh baya.
"Ini dia yang ku cari." Sasa mengambil gambar, lalu mengirimnya ke sebuah nomor. Tidak lupa Sasa kirim pesan alamat hotel dan kamar tempat Amor berada.
Sasa juga menghubungi beberapa wartawan. Setelah itu Sasa pergi meninggal kan hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIA
RomanceSasa Adelia Alexsader gadis remaja yang di tolak cinta nya oleh Sean Alexsader paman nya sendiri, Sasa pun patah hati dan ingin move on dari sang paman, Sasa akhir nya pergi ke belanda untuk menerus kan kuliah nya. Namun siapa sangka kepergian nya...