Bab 21

70 1 0
                                    

Siang nya Sasa berangkat ke kampus dia antar Sean.

"Kenapa wajah mu cemberut my Queen ?" Tanya Sean lembut.

"Aku malas King masuk hari ini, boleh ya aku libur hari ini ?" Rengek Sasa yang di paksa Sean masuk kampus.

"Tidak, kamu harus kuliah sayang, nanti banyak libur nya kamu ngak lulus lulus nanti."

"Malas King." Rengek Sasa.

"Sini biar aku kasih semangat." Ucap Sean.

Sean menarik Sasa ke arah nya, Sean mencium seluruh wajah Sasa terakhir melumat bibir Sasa.

"Cari kesempatan terus King sekarang ya."

"Aku beri semangat sayang." Ucap Sean sambil menoel hidung Sasa.

"Maksih King, Sasa memeluk Sean sebelum keluar mobil.

"Ini tidak bisa di biar kan, aku harus segera bertindak." Ucap Tama panas lagi lagi melihat kemesraan suami istri tersebut.

Sasa males masuk kuliah karena jam pertama nya di isi oleh Tama, Sasa tidak ingin bertemu Tama saat ini, mood nya rusak jika teringat ancaman Tama.

Di koridor kampus Sasa dan Tama pun bertemu, Sasa ingin menghindar tapi Tama segera mencegah nya.

"Kamu tidak mengindahkan acaman saya ?" Tanya Tama.

"Saya mencintai suami saya, jadi jangan mimpi anda kalau saya akan meninggal kan nya." Ucap Sasa.

"Kalau begitu terima akibat nya, kalau kamu tidak meninggal kan nya saya yang akan membuat dia meninggal kan mu." Ucap Tama sambil mendorong Sasa ke dinding.

Kondisi koridor yang sepi membuat Tama leluasa menjalan kan rencana nya.

Tama mendekat kan diri pada Sasa dekat gerakan cepat Tama berhasil mencium bibir Sasa.

Plak.

"Kurang ajar." Sasa menghajar Tama, Sasa menyerang Tama membabi buta.

Namun ilmu bela diri Tama juga kuat, iya berhasil menangkis semua serangan Sasa.

Bugh...

Sasa berhasil memberi pukulan pada Tama.

"Woi." Teriak seorang mahasiswa.

Tidak ingin buat masalah Sasa meninggal kan Tama yang masih terbaring lemah akibat pukulan Sasa.

Tama tersenyum senang, rencana nya berhasil.

"Pantasan pria itu suka sekali mencium bibir nya, ternyata manis." Ucap Tama sambil memengang bibir nya.

"Dapat ?" Tanya Tama pada mahasiswa yang meneriaki Sasa tadi.

"Dapat pak, ini lihat ?" Ucap pria tersebut melihat kan hasil foto Tama yang berhasil mencium Sasa.

Tama mengambil ponsel pria itu lalu mengirimkan nya ke ponsel milik nya, tidak lupa Tama menghapus di ponsel mahasiswa suruhan nya tadi.

Pada akhir nya Sasa bolos pada jam Tama, iya sangat marah atas kelakuan Tama.

"Brengsek."

Brakkk

Sasa mengamuk di gudang lama dekat kampus nya.

Iya merasa bersalah pada Sean, diri nya hanya milik Sean namun Tama dengan kurang ajar mencium nya secara paksa.

Pulang dari kuliah Sasa mencari Sean.

"King... panggil Sasa.

Namun yang di cari tidak kunjung ada, Sasa coba menghubungi Sean namun belum sempat iya melakukan nya pintu apartemen terbuka.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang