Bab 13

75 3 0
                                    

Sasa membelai wajah tampan Sean.

Sean mengecup tangan Sasa, air mata nya juga sudah mengalir.

"Sa uncle sudah tau, kamu sekarang mafiakan?

Sasa terdiam, iya mencoba menghadap ke arah Sean.

"Jangan di paksa."

"Pengal teletang terus ."

"Maaf Sa itu semua terjadi karena uncle, kamu yang ingin move on malah tertangkap oleh sindikat kejahatan, coba kamu tidak bisa bela diri Sa, apa uncle masih bisa seperti ini ? Apa kamu akan selamat nanti nya di tangan pejahat itu ? Kalau terjadi sesuatu pada mu, mungkin uncle orang yang pertama gila Sa." Sean menatap dalam manik mata Sasa.

"Mungkin hidup uncle penuh dengan penyesalan Sa...."

Sean tak mampu lagi berkata kata , Sean menumpah kan rasa sesak membayangkan Sasa dalam ke adaan bahaya.

"Ssssttt, Uncle ngak salah, ini semua takdir uncle." Sasa membenam kan wajah nya di dada Sean. Sean langsung mengecup puncak kepala Sasa.

" Jangan tinggal kan uncle lagi ya sayang, jika itu terjadi lebih baik uncle tidak hidup lagi." Sasa langsung menutup mulut Sean.

"Uncle ngak boleh bicara seperti itu, aku ngak mau dengar.

Sasa menghapus sisa air mata Sean. Sean menyatukan kening mereka, hempusan nafas Sean dapan Sasa rasakan.

Perlahan Sasa bisa merasa kan bibir Sean yang menempel pada bibir 'nya. Sean melihat Sasa tak menolak, akhir nya Sean mencoba melumat bibir kenyal Sasa.

"Uncle ..." pekik Sasa setelah hampir sesak nafas.

"Maaf sayang uncle kelepasan." Sean bersalah bisa bisa nya Sean mencium Sasa.

"Itu ciuman pertama ku Uncle." Kesal Sasa.

"Jadi selama ini Sasa tidak pernah ciuman ?"

"Jangan kan ciuman, pacaran pun ngak pernah, uncle lah cinta pertama ku."

"Masak sih, usia mu dah 20 tahun lebih."

"Iya bisa lah, pria yang ketemui tidak semenarik Uncle, lagian aku punya perinsip hanya suami ku yang boleh melakukan'nya."omel Sasa.

Sean tersenyum mendengar celotehan Sasa.

"Sembuhlah, kita akan menikah, uncle akan bertanggung jawab sudah menenodai bibir mu." Ucap Sean dengan gelak tawa.

"Is uncle nyebelin." Sasa langsung balik badan.

"Maaf." Ucap Sean, Sean melingkar kan tangan nya pada perut ramping Sasa dan menghirup bau harum dari rambut Sasa.

Sasa pun nyaman , akhir nya mereka terlelap.

****

3 hari Sasa sudah di perbolehkan pulang, Saat ini Sasa dan Sean sudah di apartemen milik Sasa, orang tua Sasa dan Vero sudah balik ke indo kemarin.

"Aaaa kagen kamu kasur." Ucap Sasa merebah kan diri nya di kasur.

Sasa senang, iya berguling guling di atas kasur yang sudah iya rindu kan.

"Eh si kemal gimana ya kabar nya, apa istri nya sudah lahiran ?" Sasa belum dapat kabar dari kemal, kemal tidak lagi menemui Sasa setelah dapat bogeman mentah dari Sean.

"Hallo kemal, kamu dimana ?" Tanya Sasa langsung.

"Maaf Queen saya belum sempat jenguk Queen, istri saya lagi lahiran Queen , kami kan ngak punya sanak saudara, jadi kami lagi belajar urus bayi Queen." Jawab kemal yang merasa bersalah.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang