Sean menahan tangan Sasa kembali memeluk nya.
Sasa pun menumpah kan tangisan nya di dada Sean. Setelah tangisan Sasa reda sean memegang kedua pipi Sasa dan menghapus air mata itu.
"Kamu tau Sa aku tanpa mu sudah seperti orang mati, dunia ku gelap Sa, aku hidup dalam penyeselan, aku berusaha mencari kesana kesini, aku terus berdoa siang dan malam agar cahaya ku kembali, agar warna yang selalu menghiasi ku datang kembali.
Sean mencium kening Sasa dengan lama, Sasa memecam kan matanya merasakan kasih sayang yang iya rindu kan.
Sean juga mengecup kedua mata Sasa, dan terakhir Sean mencium bibir saya.
Cukup lama Sean melakukan itu, setelah merasa Sasa susah bernafas baru lah Sean melepas kan.
Sean kembali menatap wajah wanita yang selalu iya cari.
Sean pun kembali menyatukan bibir nya, kali ini saya balas dengan mengalungkan tangan ke leher Sean.
"King aku rindu." Ucap Sasa di sela sela ciuman nya.
Sean memperdalam ciuman itu sebagai tanda iya juga merindukan Sasa.
****
Pagi Tania terbangun, iya melihat papa dan mama nya tidur di samping rajang nya.
Sean sebelah kiri, Sasa sebelah kanan, tangan mereka bertiga pun saling mengegam.
"Ma, Pa. " panggil Tania.
Sean dulu terbangun. "Hai kesayangan papa sudah bangun." Sean mencium kening sang putri.
"Mau apa nak ? minum ?" Tawar Sean.
Tania mengeleng. "Aku tidak mimpi kan pa, mama dan papa disini jagain aku."
"Ngak nak, doa Tania di kabulkan sayang, kita tidak akan lagi terpisah." Ucap Sean.
"Mama sudah memaafkan papa ?"
"Iya sayang." Sean pun mengelus rambut Sasa.
Sasa pun mengeliat, iya membuka mata pertama kali iya melihat anak nya tersenyum pada nya.
"Sayang sudah bangun ?" Tanya Sasa.
"Sudah ma, Tania boleh mintak peluk ngak oleh mama dan papa."
"Boleh dong, ayo sini ma." Ajak Sean.
Mereka pun saling berpelukan bertiga, Sean dan Sasa juga mencium Tania.
"Terima kasih ma, terima kasih pa."
"Sama sama sayang. "Ucap Sean dan Sasa.
****
"Hari ini aku pulang kan Pa ?" Tanya Tania setelah 3 hari di rawat.
"Iya dong, tapi janji jangan sakit sakit lagi ."
"Janji papa, asal papa dan mama ngak marahan lagi."
"Iya sayang."
"Sudah siap ?" Tanya Sasa baru datang.
"Sudah ma, aku senang akhir nya pulang ke rumah."
"Iya nak, ayo mau di gedong papa atau mama."
"Papa saja deh, Tania dah gedek susah mama gendong."
Sean langsung mengedong putri kecil nya itu, Sasa membawa barang barang Tania.
"Kita akan tinggal bareng kan ma , pa ?" Tanya Tania di perjalanan menuju rumah.
"Tidak nak, papa akan tetap tinggal di sebelah."
"Kenapa pa ?" Wajah Tania mendung.
"Kami harus menikah dulu sayang, baru deh tinggal serumah lagi."
"Ya sudah papa nikahi mama lagi." Celetuk Tania. Sean menatap Sasa.
"Nanti ya papa bicarakan dulu sama mama ." Jawab Sean
"Baik pa."
"Uncleeeee... teriak Tania.
"Princess Uncle sudah sehat nak ?" Vero berlari menyambut ponakan nya.
"Sudah Uncle, aunty mana uncle."
"Aunty sakit sayang, maka nya uncle tidak bisa jemput kamu."
"Sakit apa kakak syifa kak ?" Tanya Sasa cemas.
"Ngak tau dek dari tadi muntah muntah terus, kepala nya pusing." Jawab Vero.
"Bawa kak Syifa kerumah sakit gih kak." Ucap Sasa.
"Dia nya ngak mau kata nya cuman masuk angin saja."
"Bawa saja, aku curiga kak syifa hamil, dulu aku juga gitu mual mual di pagi hari."
Vero pun melolot iya langsung menurun kan Tania dari gedongan nya dan berlari ke kamar.
Vero pun keluar dengan memapah Syifa, Vero pamit membawa syifa ke rumah sakit.
"Nak ayo istirahat, kamu kan baru sembuh." Ucap Sasa.
"Iya ma.".
Sasa pun temani Tania hingga Tania terlelap.
"Sudah tidur dia." Tanya Sean.
"Hmmm."jawab Sasa.
"Bisa kita bicara ?"
"Boleh. "Sasa membawa Sean ke kolam berenang.
Sasa duduk dan menjuntai kan kaki nya masuk ke dalam air.
"Bagaimana hubungan mu dengan nya ?" Tanya Sean.
"Siapa ?"
"Yang ingin kamu kenalkan pada Tania."
"Oh Irawan."
"Hmmm. Apa kalian serius menjalin hubungan?" Tanya Sean dengan tersenyum getir.
"Kamu cemburu ?" Tanya Sasa.
"Banget, aku berharap bisa kembali bersama mu."
"Kalau aku tidak mau ?" Tanya Sasa.
"Aku bisa apa selain mendoakan mu agar bisa bahagia.
Drrtttt
"Ponsel mu." Ucap Sean
Sasa mengangkat panggilan itu di depan Sean.
"Hallo Queen, cinta gue di terima sama dia, gue senang banget."
"Iya selamat ya."
"Iya Queen, lo juga selamat semoga rumah tangga lo balik, gue sedih tau lihat lo yang terus merindukan nya.
Tut tut
Sasa mematika panggilan secara sepihak, iya malu pada Sean.
"Jadi dia anggota mu ?" Tanya Sean.
Sasa hanya menundukan kepala nya.
Sean mendekat lalu mengengam tangan Sasa.
"Aku tau apa saja yang kamu lakukan selama ini dan aku juga tau rencana kalian semua." Ucap Sasa sambil merebah kan kepala nya kepundak Sean.
"Cinta ku terlalu besar pada mu, setelah kepergian ku, aku pun memutus orang untuk terus berada di dekat mu, memberikan informasi tentang mu pada ku, apa yang kamu lakukan ? Dan kamu lagi dimana ?"
Sean memengang pundak Sasa dan menatap mata nya Sasa ,tidak ada kebohongan di sana.
"Kedatangan mu selalu ku tunggu, hari ke hari dan tahun ke tahun , aku ingin menghubungi mu, namun ketika rindu itu datang talak dan penghinaan mu selalu membuat emosi ku tidak stabil."
"Saat aku tau kamu mau datang, aku gelisah menunggu, aku bingung harus apa? Marah kah ? Atau langsung memeluk mu? Tapi semua itu tidak ku lakukan, aku melihat jelas kerinduan yang sama di mata mu, aku berusaha mengedalikan diri." Sasa mengingat kembali waktu Sean datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIA
RomanceSasa Adelia Alexsader gadis remaja yang di tolak cinta nya oleh Sean Alexsader paman nya sendiri, Sasa pun patah hati dan ingin move on dari sang paman, Sasa akhir nya pergi ke belanda untuk menerus kan kuliah nya. Namun siapa sangka kepergian nya...