Harusnya kegiatan Areta hari ini selesai dan ia bisa langsung pulang. Namun Yeol memintanya untuk datang ke studio latihan untuk mempersiapkan perform lusa. Gadis itu tentu senang-senang saja karena menyanyi adalah salah satu hal kesukaannya. Namun yang berbeda kali ini, ia membawa Darhan.
"Hello everybody!" Sapa gadis itu tepat saat memasuki ruang. Semua kepala tentu saja langsung menoleh padanya. Namun atensi, justru diberikan kepada Darhan.
Tunggu, mereka sedang tidak membuka lowongan untuk member baru.
"Kok dia ikut?" tanya Ajay dari balik drum-nya.
"Tadinya gue sendiri. Tapi dia maksa pengen ikut, ya udah. Lagian kalau sama dia, gue ada temen pulang," jelas Areta sembari menepuk bahu Darah beberapa kali. Sedang si lelaki tersenyum remeh menatap Ajay. Entah sejak kapan, tapi belakangan ini Darhan senang sekali melihat raut cemburu laki-laki itu.
"Pacar lo, Ta?" tanya El yang sejak tadi sibuk dengan bass-nya.
"Almost," celetuk Areta membuat satu lelaki di sana kembali berseru heboh.
"Are you cheating on me??!!" Ajay. Sudah sejauh apa mereka? Padahal Areta baru saja putus dari Remy. Ia pikir dengan berakhirnya hubungan mereka, Areta akan lebih mudah untuk ia gapai. Ternyata, musuhnya bertambah satu.
"We're not dating. I warn you!"
"But we kissed last night!"
"Where?!!" kagetnya karena tak merasa melakukan itu bersama Ajay. Lagian, dia juga tidak mau.
"In my dream."
"WHAT DO YOU FUCKING DREAM OF ME ART JAY?!!!" teriakan itu membuat Jay lari terbirit-birit. Ya, benar memang tadi malam Ajay memimpikan Areta, tapi bukan mimpi yang aneh-aneh. Hanya mimpi latihan band. Tapi ia sengaja menambah-nambah karena suka mengusili gadis itu.
Areta berlari mengejar Ajay yang sudah keluar dari ruangan. Sedang Yeol hanya mendesah pasrah karena sesi latihan ini pasti akan berlangsung lama karena dua anak itu.
“Beneran lo pacaran sama Areta?” tanya Yeol ingin tahu karena terakhir dari cerita Raksi, Darhan sama sekali tidak tertarik dengan gadis blasteran itu.
“Lo tau arti kata almost ga sih?” balas Darhan jengah dengan Yeol.
“Kacang?”
“ITU ALMOND ANJENG!”
“Ara tahu?” timpal Atar meletakkan gitarnya dan mendekati si sahabat.
“Nggak ada urusannya sama Ara, Tar," jawab Darhan kini beralih pada Atar. Kenapa mereka heboh sekali ingin tahu apa Darhan dan Areta sudah pacaran atau belum. Sebelumnya, mereka bahkan tidak peduli dengan hubungan yang dijalani Darhan.
“Tapi dia harus tahu nggak sih?” lanjut Atar.
"Kenapa dia harus tahu? Ini urusan gue. Dan kalau pun dia tahu, terus kenapa? Hidup lo bakal terganggu gitu?" Balas Darhan agak sewot.
"Ya, nggak. Gue kepo aja, kesayangan lo itu tahu nggak sih lo deket sama cewek di sini."
"Gue ulang, ya? Dia. Nggak perlu. Tau." Darhan menekan perkataannya dengan maksud agar Atar berhenti menyinggung-nyinggung tentang Ara. Lagi pula, gadis itu jauh di sana. Untuk apa dia perlu tahu apa yang Darhan lakukan di sinii?
"ART JAY!!" Teriakan Areta menyudahi pembicaraan mereka. Gadis murka yang baru saja jadi korban kejahilan Ajay itu masih terus mengejar si lelaki yang sudah bersembunyi di balik drum nya.
Tentu saja Areta langsung memanfaatkan peluang. Ia mengambil stick drum Ajay, kemudian memukul kepala si pemilik dengan keras. Tentu saja empunya berteriak kesakitan. Meski batang kayu itu kecil, tapi jika dipukulkan ke kepala pasti akan benjol juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/203576943-288-k976804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daretaloka
Fiksi Penggemar𝙙𝙖.𝙧𝙚.𝙩𝙖.𝙡𝙤.𝙠𝙖 (n) dunia, jagat, semesta milik sepasang manusia bernama Darhan dan Areta yang berisi renjana lengkap dengan lara. ©sshyena, 2023