2. Nolan K.O

50.8K 1.1K 14
                                    

Nolan membuka mata, melirik sampingnya yang kosong dan pastinya si manis berada di sofa lagi. Mungkin.

Nolan mendudukan tubuhnya agak kesal. Sudah dia bilang untuk tidur di sampingnya, dasar penakut.

Pengendalian dirinya itu kuat. Sudah sering berurusan dengan perempuan membuatnya tidak akan mudah berdiri.

"Dimana lagi?" Nolan meregangkan leher sambil berjalan mencari keberadaan Adhya yang tidak kunjung dia temukan.

Nolan melirik jam di dinding. Ternyata masih pukul 8 malam. Berarti dia tertidur satu jam kurang lebih.

Nolan menguap sambil mengedarkan pandangannya. Mengabaikan rambut yang berantakan dan wajah tampannya yang tetap tampan sekali pun baru bangun tidur.

Nolan terlihat sangat percaya diri. Dilihat oleh siapa pun dia tidak akan malu.

"Sugar?" Nolan terus mengayunkan langkah kesana-kemari. "Tu anak nekad keluar apart apa giman—"

"Aaaaaaaggghhhh!"

Nolan terpejam bukan karena agar tidak melihat milik Adhya, tapi karena suaranya yang nyaring.

Belum membuka mata wajahnya sudah tertimpuk botol samphoo. Membuat Nolan urung membuka mata dan meringis sakit.

"Aaggghhh.. Mesum aaaaaghhh!" terus saja heboh sendiri dengan melempar apapun dan Nolan juga sibuk merasakan sakit di wajahnya sambil menghindar dari benda melayang lainnya.

Mendengar teriakan nyaring tak kunjung berhenti dia membuka matanya cepat, melangkah pun tak kalah cepat dan menghimpit Adhya kesal di tembok kamar mandi yang dingin.

Adhya bergetar namun mengangkat wajahnya berani. Memeluk handuknya dengan kuat. "A-apa, HA?!" nafasnya memburu panik.

Nolan menatap lurus. Hanya begitu. Teng! Entah kemana emosinya lenyap. Dia tidak fokus setelah melihat Adhya yang mendongak, lehernya basah dengan rambut sama basah.

Nolan menelan ludah. "Indah.." lalu tersenyum manis andalannya. Tatapan kesalnya berubah usil.

"A-A-Apa?!" Adhya semakin memeluk erat dirinya yang terus terpojokan.

Dengan usil Nolan menggerakan telunjuk tangan kanannya menyentuh garis leher lalu berhenti dibelahan dada yang mengintip di balik handuk.

Adhya terengah menahan amarahnya.

BUG!

"ARGH!" Nolan ambruk.

Dia K.O saat miliknya ditendang kaki pendek Adhya. Wah, dia tidak bisa berkata-kata selain merasa kesal dan sakit.

Adhya melotot panik. Nolan terlihat seperti sekarat. "Astaga! Aduh, astaga.." gumamnya panik.

***

"Iya, sayang.. Nanti kita ketemu ya,"

Adhya menyedot minuman susu bercampur jelly di dalamnya itu. Memakai gaun tidur bermotif strawberry bagai bocah.

Adhya memicing sebal. Baru beberapa puluh menit yang lalu kena batunya karena menggodanya kini sudah menggoda yang lain.

"Iya, cantikku.. Kamu seksi gemoy, jangan diet, ga bagus.."

"Hueekk!" Adhya duduk dengan kesal sambil menyambar remot untuk menyalakan televisi.

Nolan hanya melirik Adhya dengan senyum geli. "Udah dulu ya, istri aku lagi morning sickness.." lalu mematikan panggilan begitu saja tanpa peduli pasti wanita itu akan ada drama cemburu.

Adhya menganga kesal. "Wah! Gila, cewek-cewek itu juga gila!" serunya tak habis pikir.

Nolan tertawa pelan dengan tampannya. Dia menghadap Adhya dengan tatapan gemasnya. "Mereka kesepian, cuma butuh temen buat denger keluhannya," jelasnya dengan mengulum senyum geli mendengar penjelasannya sendiri.

Musuh Seranjang (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang