33. Pelarian

1.3K 84 98
                                    

START CHAPTER 33

Keputusan untuk melanjutkan Our Part karena banyaknya pesan yang kalian kirim mulai dari Wattpad dan Tiktok. Jadi aku juga gak tega kalau kalian nangisin hal-hal semacam ini.

Jadi ayo mulai dari sini. Untuk chapter 1-32 kalian harus berusaha ingat sendiri alurnya, atau kalau ada yang lupa untuk saling mengingatkan satu sama lain

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hafiz termenung dalam duduknya, dia memperhatikan Reynal yang lengkap dengan masker oksigen dan mesin EKG yang terus berbunyi

"Jadi ini yang lo sembunyiin?" Hafiz mengingat saat tadi pagi Reynal tampak kesakitan hanya karena dia memegang lengannya

"Kenapa lo gak bilang? Lo takut gue marah?" Gumam Hafiz begitu lelah. Niatnya yang pulang lebih awal adalah untuk istirahat, namun keadaan membuatnya kembali ke rumah sakit karena Reynal collaps

Hafiz mengambil amplop yang ada disampingnya. Dia melihat prediksi riwayat penyakit milik Reynal

'Mama Reynal meninggal dengan penyakit yang sama'

Hafiz mulai membayangkan yang tidak-tidak. Dia kembali melipat kertas itu lalu memasukkannya kedalam laci

Ceklek

"Gimana?" Hafiz melihat kearah Bundanya yang baru saja datang

"Collaps. Jantungnya masih gak stabil" jawab Hafiz dengan pelan

"Gimana Galih? Dia udah ketemu?" Tanya Hafiz, mengkhawatirkan Galih

Santi menggeleng, "Bunda udah nyuruh beberapa orang buat nyari dia" jawabnya

"Di rumah Abi? Atau di rumah Gibran sama Alea?" Bundanya kembali menggeleng, "Bunda udah ngabarin mereka, katanya Galih gak ada disana" jawab Bundanya

Hafiz menghela nafas gusar, dia berpikir bahwa Galih mungkin salah paham. Karena dia tidak tau pembicaraannya dengan sang Bunda dari awal

Brak!

"Rey?!" Reza datang dengan nafas terengah-engah

"Pa" Reza agak mendorong Hafiz dan memilih mendekati Reynal

"Kenapa? Kenapa bisa?" Tanyanya, tangannya bergetar untuk sekedar menyentuh Reynal

"Jawab! Saya udah pernah menjelaskan kondisi Reynal sama kalian berdua!" Ucap Reza, wajahnya memerah

"Pa, Reynal lari dari rumah buat ngejar Galih yang kabur pakai mobil. Jadi jantungnya memonpa terlalu cepat, Reynal pingsan karena jantungnya gak kuat" Hafiz berusaha menjelaskan dengan ketenangan

"Kenapa Galih bisa kabur? Kenapa lagi? Tadi pagi anak itu baik-baik aja!" Reza tanpak masih meminta alasan

"Ini salah aku, karena Galih gak sengaja denger pembicaraan aku sama Hafiz. Galih cuma salah paham Mas" Santi memegang lengan suaminya

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang