61. 3 Kehidupan

390 68 350
                                    

VOTE & KOMEN [200]
Updatenya sekarang aja deh soalnya nanti malem ada rapat ❤️

VOTE & KOMEN [200]Updatenya sekarang aja deh soalnya nanti malem ada rapat ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Hafiz merasa kehilangan kemampuannya untuk mengobati orang lain. Tangannya tidak bisa bahkan hanya sekedar memegang kapas

Dua dokter lain masuk untuk menangani Hasbi, sedangkan Hafiz diam saja hanya melihat Galih yang darahnya sedang dibersihkan

"Dok bekas jahitan dikepalanya terbuka" ucap suster yang membersihkan darah dikepala Galih

"Dok! Pasien bisa kehilangan banyak darah jika tidak segera ditangani" ucapnya pada Hafiz

Hafiz melihat wajah Galih, kenapa dia harus bertemu Galih dalam kondisi seperti ini? 'Abang gak bisa Gal' Hafiz takut

Suster menyodorkan jarum, kepala Galih harus dijahit ulang karena jahitan sebelumnya terbuka. Hafiz menggelengkan kepalanya lalu mendekati kepala Galih

Kedua suster disamping Hafiz menatap bingung, tangan Hafiz jelas terlihat bergetar. Hafiz tidak bisa menusukkan jarum panjang dan besar itu dikepala adiknya

"Pa-panggil dokter lain" Hafiz menjatuhkan jarumnya

"Hah?" Satu suster bingung dan satu suster yang lain langsung keluar dari UGD dan memanggil dokter yang sedang tidak menangani pasien

Suster itu mengambil jarum yang Hafiz jatuhkan lalu mensterilkan benda sensitif itu "Dokter Hafiz baik-baik saja?" Tanyanya

Tak lama dokter lain masuk, Hafiz langsung menyingkir dan memilih duduk dilantai. Melihat ketiga brankar dihadapannya penuh akan orang-orang medis yang sedang memperjuangkan nyawa orang lain. Setiap brankar diberi pembatas gorden berwarna putih dibagian samping

Hafiz membuka sarung tangannya lalu menutup wajahnya sambil menangis 'Kenapa harus kayak gini? Kenapa harus gue yang ngalamin ini?'

Hafiz melihat kedepan saat beberapa mesin EKG saling bersautan. Hafiz melihat kotak itu menyala berwarna merah pada brankar Hasbi dan Reynal

'Kami sudah bisa memastikan Mahasiswa atas nama Hasbi Basmallah angkatan 2019 akan melaksanakan wisuda 5 hari lagi' itu adalah ucapan penguji Hasbi pada Hafiz 2 hari sebelumnya. Hafiz yang meminta Hasbi segera diluluskan

"Lo wisuda 5 hari lagi Bi. Lo gak mungkin mati kan?" Tanyanya

"Angkat dada dan kepalanya" intruksi itu dari dokter Reynal. Penanganan Reynal lebih rumit daripada Hasbi dan Galih

"Jantungnya beberapa kali tidak merespon dok"

Alat AED sudah terpasang dibagian dada kanan dan kiri belakang Reynal untuk mendeteksi irama jantung

AED (Automated External Defibrillator) adalah alat medis portabel yang digunakan untuk mendeteksi aritmia jantung yang mengancam jiwa, seperti fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel yang cepat, dan memberikan kejut listrik otomatis kepada pasien yang memerlukannya. Alat ini dirancang untuk digunakan oleh petugas pertolongan pertama

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang