54. PELUKAN KUAT

419 68 207
                                    

VOTE & KOMEN [200]
Bakal update lagi nanti malem kalau hari ini langsung 200 komen

Sebenarnya tadi malem mau up, tapi hp disita karena aku ngelakuin kesalahan. Aku bilang kan akhir-akhir ini sering sakit jadi harus minum vitamin guys, terus vitaminnya itu gak aku minum dan aku buang dibawah kasur. Alhasil malah ketahuan 🤌🤌

 Alhasil malah ketahuan 🤌🤌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"GALIH MASIH HIDUP BANG! DAN LO MAU MATI?!" Gibran ikut berteriak pada Hasbi

Hasbi menjatuhkan tubuhnya, dia menekan bagian perutnya dengan kuat "Itu cuma kata-kata penenang Gib. Gue sadar, gue sadar kalau Galih gak akan bisa balik lagi" tuturnya dengan putus asa

Gibran membuang botol parfum itu, dia memegang kedua bahu Hasbi "Galih beneran masih hidup bang. Lo percaya sama gue kan?" Tanya Gibran

Gibran membawa Hasbi keatas kasur, "Gue gak akan bawa lo ketemu Galih kalau lo tetep kayak gini" tuturnya

Hasbi menggeleng, dia tidak berharap banyak. Dia hanya berpikir bahwa Gibran hanya berusaha menenangkannya

Gibran membiarkan Hasbi menangis sepuasnya. Dia tidak berusaha membuat Hasbi berhenti "Maafin gue bang" Gibran memeluk Hasbi dengan erat

Gibran melepaskan pelukannya setelah merasa Hasbi tertidur, dia mengepel lantai Hasbi yang basah karena tumpahan parfum itu

Dia membuka laci Hasbi, "Gue tau pentingnya Galih buat lo" Tangan Gibran mengambil banyaknya foto Galih yang disimpan oleh Hasbi

"Kalau lo mati, lo gak akan ketemu Galih" tuturnya

Gibran mengambil baju bersih Hasbi, dia membuka baju yang Hasbi kenakan "Kayaknya gue lebih cocok kerja kayak gini. Ngurusin hidup orang" Gibran sedikit tertawa

Gibran duduk dilantai "Kalau gue punya abang atau adik, pasti rumah gak akan sepi. Rumah sebesar itu cuma ada 1 orang" Gibran menghela nafas

****

Reynal menatap lukisan baru yang tertempel didekat lukisan milik Galih. Reynal meraba lukisan itu dengan pelan, bau cat nya masih sangat pekat, artinya lukisan itu masih baru

Tangan Reynal mengambilnya, dia meneliti dua orang yang ada dilukisan itu "Ini punya siapa?" Bingungnya

Reynal melihat belakang lukisannya, dia menemukan kertas yang digulung. Reynal mengambil gulungan kertas itu lalu membaca tulisannya

'Hai Rey, ini Anabel. Semoga kamu sehat dan bahagia, baju putih itu adalah baju yang kamu pakai pas kita pertama kali ketemu, malam itu aku jatuh dan kamu mau nolongin aku. Dan baju hitam milik Galih adalah baju yang Galih pakai waktu hujan di taman'

'Rey, aku harap kamu juga baik-baik aja. Tentang semua kesalahan keluarga aku ke Galih, kamu pasti udah tau. Makanya kamu gak mau ketemu aku lagi di taman. Tapi kalau kamu mau ketemu, aku selalu ada ditempat yang sama'

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang