44. Alea dan Gibran

314 63 304
                                    

VOTE & KOMEN. Gak rame menghilang sebulan

*****Rasanya begitu aneh karena Galih begitu banyak diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****
Rasanya begitu aneh karena Galih begitu banyak diam. Seperti banyak yang pemuda itu tahan sendirian "Lo lebih suka naik motor apa naik mobil?" Tanya Galih sambil memakaikan helm pada Reynal

"Motor" jawab Reynal dengan jujur

Galih tertawa, "Lo bilang kayak gitu karena kita lagi naik motor?" Tanyanya

Reynal menggeleng "Dari kecil gue gak pernah naik motor, gue naik motor pas lagi sama lo aja. Sama Papa gak pernah" Reynal naik keatas motor Galih

Galih menghidupkan motornya "Gak sembarang orang bisa naik motor kesayangan gue. Bahkan Mas Hafiz aja gak pernah gue bolehin nyentuh motor ini" ucap Galih, motornya melaju pelan karena sedang membawa Reynal

"Kenapa?" Tanya Reynal

"Gue gak suka pemberian Ayah lecet atau disentuh sama orang yang gue benci" jawab Galih dengan jelas

'Artinya Galih udah benci banget sama Hafiz?' Batin Reynal. Agak terkejut

Galih mengeratkan genggamannya pada stang motor, kepalanya sedikit menggeleng karena semua cahaya kendaraan mendadak begitu terang dan menyilaukan. Kepalanya mendadak berat

"Kenapa?" Reynal merasa motor Galih sedikit tidak seimbang

Galih menepikan motornya, berhenti dipinggir jalan 'Gak mungkin gue bilang kalau kepala gue sakit'

Galih menghela nafas, dia mengucek kedua matanya "Kelilipan" jawabnya

Reynal memegang kedua bahu Galih, "Tapi gak papa kan?" Tanyanya

"Aman" Galih melihat kedepan lagi. Bernafas lega karena penglihatannya mulai membaik

Galih menarik kedua tangan Reynal agar berpegangan pada jaketnya, "Gue agak ngebut ya. Biar cepet sampai rumah" dia meminta izin

Reynal mengangguk, "Em"

Galih agak menambah kecepatannya, takut jika dia akan mengalami hal yang sama lagi. Galih sampai ke rumah dengan selamat bersama Reynal

Reynal turun dari motor Galih, dia melepas helm Reynal. "Gua aja" dia mengambil belanjaannya

"Gal" Reynal menahan lengan Galih

Galih menoleh, dia menunggu hingga Reynal mengatakan sesuatu "Gue bisa jagain lo" tuturnya

Galih terdiam untuk sesaat, dia tau niat baik Reynal "Gak usah Rey. Ayo masuk" Galih berjalan lebih dahulu didepan Reynal

"Naik motor?" Galih menoleh saat mendengar suara itu

"Gue yang minta" Reynal menjawab ucapan Hafiz. Hafiz tampak baru saja pulang, Yasmin juga ada disebelahnya

"Bukannya bahaya buat Rey keluar malem-malem? Pakai motor lagi. Kalau dia masuk angin atau keserempet gimana?" Tanya Yasmin

"Bukan urusan lo" Reynal hendak menarik Galih pergi dari ruang tamu

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang