57. BANYAK PERTANYAAN

393 59 226
                                    

VOTE & KOMEN (200)

Tandain Typo

Tandain Typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Galih menengadah, dia melihat setiap tetes air yang turun "Pertunjukan musiknya belum dimulai, kenapa udah hujan duluan?" Keluhnya

"GALIH!" Galih mengerutkan keningnya saat mendengar teriakan itu. Dia lekas menoleh kebelakang

'Dia kan orang yang bantuin gue tadi?' Batinnya

Kedua matanya membulat saat melihat orang dihadapannya terjatuh kesamping. Galih berlari dan menghampirinya "Eh Mas kenapa?" Tanya Galih. Dia menjatuhkan canvasnya ketanah

"Gal" Galih mendengar namanya terus dipanggil. Orang asing itu tampak kesulitan bernafas dan memegang tangan Galih

"Reynal!" Galih menoleh, dia terkejut saat melihat Gibran berlari kearahnya

"Lo bawa obat? Lo bawa sesuatu?" Tanya Gibran

Gibran membuka ransel Reynal, dia mencari sesuatu yang bisa membantu Reynal. "Pakek" Gibran mengambil tabung oksigen portable milik Reynal

'Lo punya ini? Obat-obatan lo banyak banget, lo penyakitan?'

'Apa? Lo mau pingsan? Pingsan aja! Gue gak perduli!'

'Gue benci orang penyakitan!'

"Atur nafas lo Rey. Galih ada disamping lo" ucap Gibran, berusaha menenangkan

Ketiganya menjadi pusat perhatian banyak pengunjung yang ada disana

Galih bergerak mundur, tangannya berusaha melepas tangan Reynal. Galih kembali merasa telinganya berbunyi nyaring

'Jangan dilepas, kalau lo hilang gue bisa dipukul Rey'

'Gal gue gak suka vanilla, gue mau stroberi'

'Yaudah tuker'

'Jangan sampai luka'

"Gal" Reynal membuka matanya dengan lebar, dia melihat orang disampingnya dengan lekat

"Ayo ke mobil gue" Gibran membantu Reynal untuk berdiri

"Gal ayo" ajak Gibran

Galih menggeleng, dia menyentak tangan Reynal dari tangannya "Gue mau pulang" ucapnya

Gibran menahan pergerakan Galih "Dengerin gue, dia gak jahat. Dia bukan orang asing, gue bakal jelasin dimobil. Hujannya makin gede Gal, lo bisa sakit" Gibran mulai panik karena melihat Galih ketakutan

Reynal bergerak maju dan memeluk Galih "Gal... ini beneran lo kan? Gal gue selalu nunggu lo buat pulang" ucapnya

Galih diam saja 'Suaranya mirip' batin Galih. Galih merasa pelukannya semakin erat

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang