47. HILANG

362 68 307
                                    

VOTE & KOMEN

Setelah menunggu semalaman, ceritanya ada di daftar publikasi lagi jam 14.19. Cerita ini gak aku baca ulang, jadi kalau ada typo mohon untuk dimaklumi :)

Tolong ya untuk yang memang keberatan pada alur dalam cerita ini, silahkan untuk MEMBUAT CERITA SESUAI DENGAN YANG KAMU MAU! ATAU MENCARI AUTHOR LAIN DENGAN KARYA YANG KAMU MAU!!!!

Tolong ya untuk yang memang keberatan pada alur dalam cerita ini, silahkan untuk MEMBUAT CERITA SESUAI DENGAN YANG KAMU MAU! ATAU MENCARI AUTHOR LAIN DENGAN KARYA YANG KAMU MAU!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
Byuuur

"Uhuk!" Yasmin langsung bangun dan terbatuk saat seember air es itu menimpa tubuhnya

Alea melempar embernya ke sembarang arah, dia mengambil remot AC dan membuat ruangan itu benar-benar dingin

"Nyenyak banget tidur lo, udah subuh jadi harus gue bangunin" kata Alea. Dia menarik rambut Yasmin agar mendongak dan melihatnya

"Lepasin gue!" Kepala Yasmin bergerak tak tenang, berusaha terlepas dari Alea

Yasmin duduk di kursi dan tangannya diikat kebelakang, ada tiga ikatan disana. Tangan, perut dan juga kaki. Alea mengikatnya dengan kencang

"Lo baru nyampek. Gak mungkin gue lepasin, kan belum mati" Alea berjalan kearah sofa dan duduk disana, memantau Yasmin dari kejauhan

"Apa yang lo mau?! Kenapa lo ngelakuin ini ke gue?!" Teriak Yasmin, tubuhnya bergetar karena kedinginan

"Sssst jangan teriak-teriak. Gue gak suka denger suara kenceng" Alea menyuruh Yasmin agar tidak berteriak

"ALEA!" bentak Yasmin

"DIEM!" Alea mendekati Yasmin lagi, "Lo ngerti diem?" Dia mencekik Yasmin beberapa detik

"Nih teh nya Al" pintu terbuka, msnampilkan Gibran yang masuk membawa satu gelas teh hangat

"Dingin banget" Gibran melihat kearah AC

"PENGHIANAT!" teriak Yasmin pada Gibran. Gibran hanya tersenyum lalu menjulurkan lidahnya

"Thanks. Lo langsung keluar" suruh Alea setelah menerima teh hangat itu

"Minum" Alea mengarahkan gelas itu kearah mulut Yasmin

"Gue gak mau!" Tolak Yasmin

Plak!

"MINUM!" bentak Alea, dia menempelkan teh itu di bibir Yasmin. Alea berdecak dan memegang kedua sisi pipi Yasmin, dia memaksa mulut Yasmin agar terbuka

Alea memasukkan teh itu ke mulut Yasmin hingga habis. "Gitu aja susah!" Kesalnya

Yasmin merasa mulutnya pahit, "Apa yang lo masukin?" Tanya Yasmin. Dia seperti akan menangis

Alea berjongkok dihadapan Yasmin. "Obat yang sama, obat yang lo kasih ke Galih kan?" Alea kembali tersenyum

Mendengar itu Yasmin tampak berusaha memuntahkan teh yang dia minum

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang