VOTE & KOMEN [200]
Ramein aja dulu****
"Saya akan mengurus surat perceraian saya dengan Bunda Galih secepatnya. Saya akan membawa Reynal pergi dari sini" ucapan itu membuat Mahar terkejut
"Hah?" Mahar membuka mulutnya
"Kesalahan terbesar dalam hidup saya membuat Reynal mengenal keluarga ini. Keluarga yang benar-benar hancur" ucap Reza penuh penyesalan
Ceklek
Keduanya lekas berdiri saat pintu UGD terbuka "Gimana? Reynal baik-baik aja?" Tanya Reza tidak tenang
"Untuk pendarahan pada lukanya sudah bisa dihentikan. Namun anda pasti paham bagaimana kondisi jantung Reynal, itu yang membuat kami sulit menangani dengan baik. Untuk sekarang pasien belum bisa keluar dari UGD" ucap dokternya
Reza mengangguk, dia sudah bisa menebak hal ini. Mungkin lukanya bisa ditangani namun penurunan kerja jantung Reynal akan sulit dikendalikan
"Dia punya sakit bawaan?" Tanya Mahar
"Iya" jawab Reza
"Pa" Reza menoleh, mendapati Hafiz yang berjalan mendekatinya
"Maaf Pa, Hafiz minta maaf" Hafiz menunduk, kemeja putih yang dia kenakan sudah tidak berbentuk
Reza mendekat kearah Hafiz lalu menepuk pundak pemuda itu. "Bisa kamu ke kantor polisi? Papa mungkin akan langsung bunuh pelakunya kalau Papa yang kesana" pintanya pada Hafiz
Mahar menghela nafas, rasanya begitu iba melihat Papa Reynal yang tetap tenang dalam kondisi sekacau ini. "Lo bisa langsung ke kantor polisi buat ngisi data laporannya. Semuanya bakal diproses" ucap Mahar pada Hafiz
"Iya. Gue ambil jas dulu" Hafiz masuk kedalam UGD
Hafiz mengambil jas dokternya yang ada dilantai, alasan yang sebenarnya Hafiz masuk bukanlah untuk mengambil jas. Namun ingin melihat Reynal
Beberapa suster tampak memastikan semua alat-alat medis yang ada ditubuh Reynal. Hafiz mendekat, dia memegang tangan Reynal sejenak. "Gue titip Galih, gue tau lo dan Galih lebih bahagia kalau gue gak ada disini. Maafin gue Rey" Hafiz membisikkan kalimat itu pada Reynal
Hafiz keluar dari UGD, dia beralih keruangan sebelahnya. Hafiz masuk kedalam ICU dengan cepat, Hafiz melihat brankar Hasbi
"Thanks udah ngelindungin Galih Bi" Hafiz mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dia berpikir sejenak kemudian keluar dari ICU
'Ni orang mau kemana sih?' Mahar terus melihat Hafiz yang mondar mandir. Sedangkan Reza pergi ke kamar mandi
Hafiz berlari kearah ruangan Galih, dia melihat dari pintu kaca didepannya. Bi Ningrum, Bagas dan Gibran ada didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PART (Start Chapter 33) END
Ficção Adolescente📌START FROM CHAPTER 33 AFTER BANNED tidak akan pernah menerimanya. "Bertingkah aja semau lo, gue gak perduli" ucapnya pada Reynal Reynal mengangguk, semua orang di keluarga itu tampak begitu kasar dan sulit dikendalikan "Lo sering dipukul?" Reynal...