59. Hari Yang Menyeramkan

467 60 261
                                    

VOTE & KOMEN [200]

VOTE & KOMEN [200]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Gal udah!" Hasbi menarik Galih dengan kuat agar menjauh dari pintu. Hasbi bisa melihat kening Galih mulai merah

"Kenapa?!" Bi Ningrum terkejut saat mendengar suara keributan

"Lepas, Ayah..." tubuh Galih seperti kehilangan energi, matanya juga hampir terpejam

Hasbi memeluk Galih dengan erat, dia terduduk dilantai dengan Galih yang masih ada dipelukannya "Enggak, gak ada yang berani mukul lo" ucap Hasbi, jantungnya seperti akan berhenti karena melihat Galih histeris

Bi Ningrum mengambilkan segelas air, dia mengarahkannya pada Galih "Minum dulu sedikit" ucapnya

Galih menggeleng, BI Ningrum kembali berlari mengambil air kemasan botol "Ini ya? Mau?" Galih menerimanya, dia meminum airnya dengan pelan

"Sakit" Galih mengatakannya dengan mata terpejam

"Yang mana? Kepalanya sakit? Biar Ibu pijat" Galih menggeleng, dia tidak tau bagian mana yang terasa menyakitkan

"Gue tau lama kelamaan lo bakalan inget semuanya Gal, tapi jangan benci sama gue. Gue gak akan nyakitin lo" Hasbi melihat Galih yang mulai bernafas dengan normal

"Kenapa Mas Abi?" Tanya Bi Ningrum

"Galih mungkin udah mulai inget semuanya" jawab Hasbi

"Ayah" keduanya mendengar suara Galih

"Mas Galih pasti kangen sama Ayahnya, selama dia sakit dia gak pernah manggil Ayahhya, tapi sekarang dia inget lagi" ucap Bi Ningrum sambil mengelus kepala Galih

"Lama kelamaan juga Galih pasti sadar kalau kita semua bohong" ucapan Hasbi membuat Bi Ningrum langsung terkejut. Bagaimana jika Galih kecewa? Bagaimana jika Galih ketakutan lagi?

Hasbi mengangkat tubuh Galih kearah kamarnya, pemuda itu kembali tertidur "Jangan mimpi apapun. Jangan berusaha inget apapun Gal" pintanya

Kepala Galih kembali bergerak tidak tenang. "Apa kita bawa ke dokter aja?" Tanya Bi Ningrum, dia sangat khawatir

"Rey" Hasbi terpaku saat Galih memanggil nama Reynal

"Galih inget sama Rey?" Tanyanya

Bi Ningrum duduk dipinggiran kasur, "Sebenarnya Mas Rey datang kesini selama Mas Abi pergi. Mas Gibran yang membawa Mas Rey kesini" jawab Bi Ningrum

Hasbi langsung mengumpat "Jadi ingatan Galih bakal lebih cepet pulih kalau dia liat Rey. Karena Rey berhubungan langsung sama keluarganya dan Hafiz!" Tutur Hasbi sedikit kesal

"Harusnya Galih gak ngeliat Reynal" imbuhnya sambil mengacak-acak rambutnya

"Maaf Mas, tapi Mas Rey juga sama seperti Mas Abi, melakukan satu kesalahan. Gak adil kalau Mas Abi mendapatkan satu kesempatan sedangkan Mas Rey tidak" ucap Bi Ningrum. Itupun yang Bagas katakan padanya

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang