34. BUNDA

495 74 140
                                    

VOTE & KOMEN [100]

****
"Panasnya belum turun" Hasbi tetap mengompres kepala Galih dengan kain basah untuk mengurangi demam pemuda itu

Alea duduk disofa dengan wajah murung, Galih mengalami kenaikan suhu tubuh sangat drastis tadi malam. Bahkan saat pagi tiba, panasnya belum juga reda

"Apa kita bawa ke rumah sakit aja?" Tanya Gibran

"Dia gak suka rumah sakit Gib" ucap Alea

"Ya siapa yang suka rumah sakit Al? Semua orang juga ogah buat sakit. Tapi kita harus gimana?" Tanya Gibran, agak sensi

TING

Ponsel Alea kembali berbunyi, gadis itu lekas membuka ponselnya. 'Ya Tuhan, gue harus apa?' Batinnya

"Kenapa?" Gibran mendekatinya

Gibran mengmbil ponsel Alea karena gadis itu terlalu fokus. "Ini... Reynal?" Tanya Gibran

"Kenapa?" Hasbi yang penasaran ikut mendekat

'Tante gak tau harus cari Galih dimana lagi, Alea kalau kamu tau dimana Galih. Suruh dia ke rumah sakit sekarang. Reynal kritis di ICU'

Pesan itu lengkap beserta foto pemuda yang terbaring di brankar lebar dengan semua alat-alat yang tidak mereka pahami

"Apa kita harus bawa Galih?" Tanya Hasbi, mulai goyah

"Lo lebih kasian sama dia daripada sama Galih?" Pertanyaan Gibran membuat keduanya menoleh

"Enggak Gib. Gue rasa Galih memang harus pulang. Gib, Bihun udah nyelametin Galih dari Hafiz kemarin" kata Alea, meyakinkan Gibran

Alea merampas ponselnya. "Lo liat lengannya kan? Kemaren gue sempet bantuin dia buat bawa ranselnya karena pundaknya sakit" Alea memperbesar gambar Reynal di layar ponselnya

"Ayo bawa Galih ke rumah sakit Hafiz. Galih juga harus diperiksa" Hasbi mendekati Galih

"Bang" Gibran tampaknya tetap tidak setuju

"Bihun gak senyusahin itu Gib. Lo tau? Ruang ICU itu ruang keramat, mereka cuma punya 30% kesempatan buat bangun! Artinya dia emang lagi collaps" Alea berusaha menjelaskan pada Gibran yang tampaknya masih tetap tidak mau membawa Galih pulang

"Gimana kalau dia mati hari ini dan Galih gak tau? Lo mau nebus semua penyesalan Galih?" Tanya Alea, dia spontan mengatakannya

"Al!" Bentak Gibran

"Pikiran lo terlalu jauh!" Kesal Gibran

"Ya karena gue bisa mikir resikonya! Kita gak tau dia sakit apa! Bahkan kemarin dia baik-baik aja kan? Tapi sekarang buktinya dia ada di ICU! Artinya dia punya penyakit serius!" Alea terus berusaha meyakinkan Gibran untuk membawa Galih pergi ke rumah sakit yang sama

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang