VOTE & KOMEN. Karena semalem nyampek 200 komen, artinya chapter ini juga harus nyampek 200 ❤️🔥❤️🔥
***
"Gimana kalau penyakitnya parah? Atau gue bakalan mati cepet?" Tanya Galih. Dia meremas kertas ditangannya, matanya berkaca-kacaGalih tidak berani untuk melanjutkan rujukan itu. Galih takut, takut jika faktanya akan membuatnya tidak berani melakukan apapun lagi
Galih lekas memasukkan surat rujukan itu kedalam laci meja belajarnya saat menyadari ada yang akan membuka pintu kamar
"Lo udah pulang?" Reynal masuk kedalam kamar Galih
"Eng" Galih sedikit tersenyum
"Lo baik-baik aja?" Reynal meneliti mimik wajah Galih
"Eng" Galih mengangguk kecil
Reynal merasa ada yang berbeda dari Galih, "Ada yang lo pikirin?" Tanyanya
Galih memalingkan wajahnya "Enggak. Lo gimana tadi malem? Tidur nyenyak?" Tanya Galih, mengalihkan pembicaraan mereka
Reynal menggeleng "Biasa aja"
Galih menarik tangan kanan Reynal "Kenapa nih? Luka?" Tanyanya sambil melihat telapak tangan Reynal
Reynal mengangguk, "Cuma merah" jawabnya
Galih mendongak, melihat Reynal yaang berdiri didepannya "Jangan ceroboh. Jangan sampai sakit" ucapnya
'Kenapa Galih keliatan mau nangis?' Batin Reynal
"Lo baik-baik aja?" Reynal menepuk puncak kepala Galih. Galih ikut menatap Reynal, tampaknya dia memang khawatir
"Ada masalah?" Reynal bertanya lagi. Galih langsung menunduk
Reynal berjongkok, dia membiarkan Galih tetap duduk dikursi sedangkan dia ada dibawah. "Gue gak tau lo kenapa, tapi kalau lo mau nangis, nangis aja Gal. Jangan ditahan" ucapnya
Galih mengatur nafasnya, "Gue baik-baik aja" Galih menepuk pundak Reynal
"Gue mau mandi bentar" Galih langsung berdiri dan mengambil handuk. Dia lekas masuk kedalam kamar mandi
"Dia kenapa? Keliatannya sedih banget" Reynal menghela nafas
Galih menghidupkan shower power full, membiarkan derasnya air yang keluar itu terdengar berisik agar tangisannya tidak terdengar keluar
Dia terduduk dilantai kamar mandi, "Galih takut Ayah" lirihnya
Reynal menatap pintu kamar mandi, kepekaannya terhadap suara membuatnya mendekati kamar mandi
"Galih mau sama Ayah aja" Reynal membulatkan kedua matanya saat mendengar kalimat itu, dia membuka pintu kamar mandi dengan cepat
"Gal?" Reynal melihat Galih duduk dilantai, pakaiannya juga masih lengkap. Dia basah kuyup bersama dengan pakaiannya
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PART (Start Chapter 33) END
Ficção Adolescente📌START FROM CHAPTER 33 AFTER BANNED tidak akan pernah menerimanya. "Bertingkah aja semau lo, gue gak perduli" ucapnya pada Reynal Reynal mengangguk, semua orang di keluarga itu tampak begitu kasar dan sulit dikendalikan "Lo sering dipukul?" Reynal...