46. Sedikit Terlambat

417 60 281
                                    

VOTE & KOMEN. Bentar ya... aku mau menghilang biar gak ikut sakit hati ❤️‍🔥

***"BANGUN! JAWAB! SIAPA AJA YANG MAU LO BUNUH!" Teriak Hafiz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
"BANGUN! JAWAB! SIAPA AJA YANG MAU LO BUNUH!" Teriak Hafiz

Galih menggeleng, suara Hafiz bahkan sudah tidak bisa dia dengar dengan jelas

"Jangan!" Teriak Reynal. Dia menarik Hafiz saat hampir menendang Galih. Tangannya mulai dingin karena melihat Galih kesakitan

Galih mendongak, dia melihat Reynal dengan sudut bibir yang naik "Lo... bilang bisa ngelindungin gue?" Tanya Galih

Reynal merasa dadanya panas, "Papa satu-satunya orang yang gue punya Gal. Dari dulu, kalau lo bunuh Papa... gue sama siapa?" Tanyanya. Reynal mengepalkan tangannya

Galih mengangguk "Dari awal harusnya lo gak masuk ke rumah ini. Harusnya bokap lo gak nikah sama nyokap gue! Orang selemah lo harusnya gak masuk kedalam hidup gue!" Teriak Galih diakhir kalimatnya

Bugh!

Tangan Reynal terlepas dari lengan Hafiz, dia seperti tidak bisa menahan Hafiz untuk memukuli Galih lagi

"MAS GALIH!" teriakan itu berasal dari pintu masuk. Bi Ningrum menutup mulutnya saat melihat Galih dipukuli oleh Hafiz

Galih menahan kedua bahu Hafiz yang ada diatasnya "Lo monster! Monster!" Hafiz memukul wajah Galih lagi saat mendapat makian itu

Galih menendang perut Hafiz, dia lekas berdiri. Galih bahkan menabrak Bi Ningrum yang berdiri didepan pintu masuk. Galih masuk kedalam mobilnya dan melaju dengan kencang

"MAS GALIH!" Teriak Bi Ningrum

Brugh

"Rey!" Hafiz menghampiri Reynal yang terduduk dilantai, Hafiz membantu Reynal berdiri. Dia mengangkat Reynal dipunggungnya dan membawa Reynal masuk kedalam lift

Hafiz membawa Reynal masuk kedalam kamar pemuda itu. Hafiz mengambil oksigen portable milik Reynal, "Nafas! Nafas!" Hafiz menyobek baju Reynal

Air mata Reynal mengalir secara perlahan, dadanya begitu panas dan sesak 'Galih, maafin gue' mata Reynal terpejam secara perlahan

"Rey! Reynal!" Hafiz menepuk pipi Reynal beberapa kali

"AAAAAGH!" Galih menyetir dengan tangisannya yang begitu kencang

"Gue salah apa?" Galih sesekali membenturkan kepalanya pada setir mobil

Galih menepikan mobilnya, dia menangis sejadi-jadinya. "Baru semalem gue tidur sama Mas Hafiz. Tapi kenapa..." Galih tidak melanjutkan ucapannya

"Ayah, Ayah... Ayah" Galih terus memanggil ayahnya, Galih memegang kepala bagian belakangnya yang terasa sakit

"Hah!" Nafasnya tersendat saat melihat darah ditangannya. Kepalanya berdarah?

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang