36. ANEH

420 60 163
                                    

Kalian tau gak sih kenapa Gyuvin selalu cocok dengan cerita angst? Karena dia yang tubuhnya paling sensitif di Zb1, dan member kedua adalah Jiwoong. Gyuvin selalu batuk, bahkan sembuh dari batuk bisa cuma 3 bulanan, habis itu batuk lagi, dia juga gampang pusing dan nafasnya pendek.

Aku gak tau pernah baca dari mana, tapi aku bener-bener pernah baca kalimat ini. Salah satu alasan kenapa dia awalnya di larang buat jadi trainee karena orang tuanya mau dia kuliah aja, karena mereka juga takut fisik Gyuvin gak kuat. Karena Ayah Gyuvin itu dokter, jadi pasti paham banget kesehatan putranya

Bahkan ada satu moment dimana dia gak bilang lagi sakit, alhasil pas balik ke backstage dia hampir pingsan dan orang pertama yang sadar kondisi dia adalah Taerae

Gyuvinie ❤️❤️

****
VOTE & KOMEN [100]
****

"Aku mau kamu lebih perhatian sama Galih dari pada sama Rey" ucap Reza pada istrinya

"Maksud kamu apa? Rey kan juga jadi anak aku" Santi melihatnya dengan bingung

Reza mengangguk, "Aku tau. Tapi Rey masih punya aku, kamu harus lebih fokus sama Galih. Karena kamu orang tua kandungnya. Aku takut dia sakit hati kalau kamu lebih perhatian sama Rey" Reza menjelaskan dengan rinci

"Mas-

"Aku tau, kamu juga udah sayang sama Rey. Sama, aku juga mulai menerima Galih. Tapi setidaknya jangan nunjukin kalau kamu lebih sayang sama Rey" Reza memegang kedua tangan istrinya agar masukannya lebih diterima

"Aku pikir kita harus bertukar peran buat ngisi kekosongan mereka. Galih selalu butuh Ayahnya, aku pikir kamu bisa lebih condong ke Galih. Dan Reynal yang gak pernah ngerasain kehadiran ibunya, aku pikir aku bisa ngisi kekosongan itu" jelas Santi

Mendengar penuturan Santi membuat Reza mulai goyah. Berpikir apakah yang dia katakan terlalu berlebihan atau tidak. Dia hanya bisa menangkap rasa iri dari tatapan Galih beberapa menit yang lalu

Galih turun dari brankarnya dan duduk di kursi yang ada disamping Reynal. Buburnya juga sudah habis

"Lengan lo kenapa?" Galih melihat lengan Reynal. Dari awal, dia sangat ingin bertanya hal itu pada Reynal

"Gak tau" Reynal menggeleng, tidak mungkin dia mengatakan bahwa itu adalah salah Galih

"Papa... gak marah sama lo kan?" Tanya Reynal dengan hati-hati, dia takut Papanya akan memukul Galih seperti dulu

"Enggak" Jawab Galih, bahkan bisa terbilang Papa Reynal mulai bersikap dengan baik

Reynal menggerakkan tangan kanannya, punggung tangan dingin itu mendarat di kening Galih. "Lo baik-baik aja?" Tanyanya

Galih menurunkan tangan Reynal, "Berhenti ngasih pertanyaan yang sama. Lo yang lebih sakit, bukan gue" saut Galih

"Gue dari dulu, bukan cuma sekarang. Gak ada yang perlu dikhawatirin" kata Reynal. Dia berusaha untuk duduk

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang