52. Perihal Kehidupan

402 66 224
                                    

VOTE & KOMEN [200]

Jangan lupa doain authornya biar sembuh hehe. Aku juga takut mati guys awokawok

 Aku juga takut mati guys awokawok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
Malam itu

Hasbi membuang makanan yang sempat Gibran belikan, dia juga belum memakannya sama sekali. Hasbi sungguh kehilangan nafsu makannya

Hasbi berjalan kearah kamarnya, "Biasanya lo selalu minta gue peluk Gal" ucapnya

'Bang Abi'

'Abaaaang!'

'BANG ABI!'

Hasbi seolah mendengar semua terikan Galih saat memanggilnya. Anak manja yang dulu begitu kecil itu sekarang lebih tinggi. Tapi sosoknya sudah tidak ada dihadapan Hasbi lagi

Hasbi mengambil foto Galih, "Dulu gue bersyukur karena lo masih mau jadi adik gue" disaat semua orang menjauhi Hasbi karena kasus Papanya, namun Galih tetap memeluknya dengan erat

"Gal lo tau? Gue benci saat semuanya terasa berat dan gak bisa gue selesaikan. Gue selalu mikir solusinya adalah kematian, tapi dulu gue selalu mikirin lo, gue takut ninggalin lo" Hasbi duduk diatas kasurnya

'Bang Abi kan bisa lawan Mas Hafiz, kalau Mas Hafiz mukul gue kan ada Bang Abi yang ngebales'

"Gue bisa ngobatin lo Gal. Gue bisa" Hasbi tidak menangis, air matanyanya sudah terasa habis

"Apa malam itu beneran sakit? Apa sesakit itu sampai lo mutusin buat bunuh diri?" Tanyanya

Hasbi termenung lagi lalu menghela nafas panjang "Orang bilang bunuh diri itu menahan manusia untuk masuk surga. Surga yang Tuhan buat, jadi sekarang lo lagi di tahan di tempat yang bukan Surga?" Tanya Hasbi entah pada siapa

"Gue gak berharap banyak soal kehidupan Gal. Karena lo satu-satunya yang gue punya"

"Apa lo sendirian Gal? Apa harus abang susul?" Hasbi membayangkan Galih sedang berada di tempat gelap sendirian

"Gue gak mau ada di Surga yang gak ada lo nya" Hasbi merasakan sekitarnya begitu panas dan menyesakkan

Hasbi turun dari kasur, Hasbi mengambil stok parfumnya yang ada di laci. Itu adalah parfum yang sama seperti milik Galih

Hasbi membuka tutupnya, tangannya sedikit bergetar. Hasbi menutup matanya beberapa detik "Abang bisa jemput lo Gal. Tunggu sebentar" lirihnya

Hasbi meminum habis cairan parfumnya, dia menjatuhkan botol itu ke lantai lalu langsung melompat keatas kasur

"UHUK!" Hasbi menutup mulutnya agar tidak memuntahkan cairan parfum itu

'Tahan Bi tahan... lo harus ketemu Galih hari ini' Hasbi merasa akan ada yang keluar dari mulutnya

'Gal..' perut dan tenggorokannya mulai terasa begitu panas

***

Hafiz menyentuh pundak Hasbi "Bi, lo gak mau nyari Galih?" Tanyanya

OUR PART (Start Chapter 33) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang