2. Satu kelompok

368 42 2
                                    

Note:  HEAR ME-Chapter 33: ENDING + EXTRA PART bisa di akses lewat grup Telegram (harga promo 15k sampai tanggal 20 juni) harga normal 20k😁

Yang minat bisa langsung DM ke
WA/Tele :088276569187

Pembayaran bisa dilakukan lewat DANA/Bank apapun yaa.

Terimakasih.

Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~~~

Tsunade berdiri di tengah ruangan. Menatap antusias siswa/siswi di kelas khusus pada ajaran tahun terakhir.

Terlebih wajah baru, Haruno Sakura. Gadis bersurai merah muda yang ia dapatkan bak mutiara yang tersembunyi.

Dua tahun menjabat sebagai guru, Tsunade cukup menyayangkan potensi Sakura yang baru gadis itu tunjukkan sekarang.

Mampu menduduki posisi sebagai pemegang nilai ketiga terbaik dari enam orang siswa.

"Selamat pagi, anak-anak" sapa Tsunade yang tersenyum sumringah.

"Selamat pagi, Sensei" ucap Sakura dan Hinata bersamaan.

Sementara, Sasuke memilih mengeluarkan trademark miliknya. Hn.

Gaara sendiri nampak acuh atas kedatangan Tsunade. Shikamaru masih tertidur. Dan Naruto menatap bosan pada guru mereka yang juga menurut kabar, jika wanita berdada besar di hadapan mereka ini adalah nenek dari pemuda itu.

Dunia begitu sempit bagi Sakura yang hanya orang biasa.

"Baiklah, Sensei tidak akan berbasa-basi" ucapnya dengan senyum misterius. Tentu saja, tatapan heran para murid spesial membuatnya hampir terkikik geli.
"Untuk semester pertama ini kalian harus mengerjakan tugasku secara berkelompok, dan tidak ada penolakan" putus Tsunade yang membuat punggung Sakura menegang.

Kumohon...jangan dia...
Siapapun terserah...
Asal jangan orang itu...

***

Ino melambaikan tangan pada Sakura yang baru tiba di kantin. Gadis sederhana bersurai merah muda itu berjalan menghampiri Ino dengan langkah lesu.

"Ada apa dengan wajah jelekmu ini" ujar Ino dengan mata menyipit.

Sakura mendelik.
"Aku benar-benar akan menghadapi neraka" desah Sakura berat.

Ino mengernyit heran.
"Apa yang terjadi?"

Sakura menatap Ino dengan lesu. Ia hendak membuka mulut saat sebuah suara yang begitu di kenalnya menyela pembicaraannya dan Ino.

"Well, lihat Haruno miskin ini" tunjuk Sara dengan wajah sinis.

Ino memutar mata nya bosan.
"Apa masalahmu, bitch"

Fuka di samping Sara melotot tajam.
"Perhatikan mulut kotormu, jalang" desis Fuka dengan wajah jijik.

Ino meradang hendak bangkit mencakar wajah menyebalkan dua orang di depannya ini.

Sakura menahan lengan Ino, menggeleng pelan.

"Aku tidak memiliki urusan dengan kalian" ucap Sakura dengan ketenangan yang selalu Ino puji.

Sara tertawa sinis.
"Semua orang harus tahu, jika gadis miskin sepertimu tidak layak berada di kelas khusus dan yang terutama disini" ujar Sara dengan wajah menyeringai.

Sakura menatap datar Sara dan Fuka yang asyik menertawakannya. Terlebih kasak-kusuk di sekitar mereka. Jam makan siang di kantin, memang adalah waktu terbaik untuk membully dirinya.

"Lalu, kau pikir otak kosong mu itu pantas berada di sana" cibir Ino dengan lengan bersedekap.

Wajah Sara jelas merah padam.

Hear Me: I am SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang