Sore itu...
Emerald nya menatap lesu bayangan jingga yang menghiasi langit.
Dengan gontai ia berjalan menyusuri lorong sekolah yang memang sudah sepi.
Sakura terpaksa mengurung diri dalam perpustakaan sebab ia harus belajar keras untuk mempertahankan beasiswanya.
Ia tak memiliki cukup uang untuk membeli buku-buku mahal seperti teman sekelasnya yang lain.
Itu sebabnya, dirinya masih berada di sekolah saat hari mulai gelap.
"Kenapa lama sekali"
Deg
Emeraldnya membola kaget.
"Sasu..."
Pemuda itu berjalan kearahnya dengan tangan di saku celana dan tangan satunya menarik jemari Sakura dan menautkannya.
"Aku lapar" celetuk pemuda itu melirik Sakura yang masih terpana. "Temani aku makan sebelum pulang" tuntutnya seperti biasa.
"Kau menungguku" bisik Sakura dengan wajah menghangat.
"Hn"
Sakura memerah dan senyum Sasuke mengembang melihat itu.
Mereka tiba di kedai langganan Sakura yang menjual chicken katsu dengan porsi besar yang harganya terjangkau serta lezat.
Seperti biasa kakak pelayan akan menggoda mereka hingga Sasuke selalu menggerutu dibuatnya.
"Apa sih yang kau tertawakan?" Tegur Sasuke jengah.
Sakura terkikik geli.
"Aku hampir tak pernah melihat Sasuke marah-marah seperti ini, karena itu melihatmu membuatku merasa lucu"Sasuke mendengus geli. Menatap lembut Sakura.
"Seharusnya kau terima saja buku-buku yang kuberikan padamu. Itu gratis, jika kau tak suka kau bisa membayarnya saat kau sukses nanti"Sakura tersenyum kecil. Sasuke selalu begitu. Sangat begitu peduli padanya.
"Tidak...tidak... Bagaimana aku bisa sukses dan mandiri, jika aku selalu bergantung padamu" ujar Sakura menolak.
Sasuke menghembuskan nafas lelah. Kekeraskepalaan Sakura selalu berhasil membuat kepala nya pusing.
"Apa kau sungguh ingin menjadi dokter?" Tanya Sasuke. Ia membuka tutup botol mineral dan menyerahkannya pada Sakura.
Sakura meneguk setengah air botol itu. Dan Sasuke meneguk sisanya.
Keduanya cukup haus ternyata.
Sakura mengangguk dengan manik berbinar indah dan Sasuke bersumpah kecantikan gadis itu makin melonjak naik, hingga ke taraf yang sulit membuatnya berpaling.
"Aku ingin menjadi dokter bedah syaraf. Kudengar Konoha kekurangan tenaga medis dalam bidang itu" ucapnya penuh antusias.
Sasuke tersenyum kecil melihat itu.
"Bagaimana dengan Sasuke?"
Sakura menanti jawaban Sasuke mengenai mimpinya.
"Mungkin... Aku akan menghabiskan waktuku dengan memikirkanmu" jawabnya dengan seringai lebar.
Sakura memerah dan memukul lengan Sasuke hingga pemuda itu mengaduh kesakitan.
Sasuke melotot tak terima. Sakura hanya membuang muka. Berharap wajahnya yang sepanas api itu tak terlihat oleh Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me: I am Sorry
FantasySinopsis: Sakura Haruno memutuskan untuk mengakhiri cinta sepihaknya selama dua tahun terakhir pada Sasuke Uchiha yang dingin, setelah membaca buku penuh tragedi berjudul 'Hear Me'. Lanjutan dari Hear Me... bisa di baca secara terpisah.