29. Blood

141 24 4
                                    

"Kyaaaa Sasuke-kuuuun"

"Tampannya Sasukeeee"

Sosok tampan itu mendrible bola nya dan shoot.

Sasuke Uchiha berhasil mencetak point lagi.

Mengalahkan Gaara Sabaku yang mendengus jengkel kearahnya.

Shikamaru tergelak melihatnya.

Gaara menatap sewot penggemar Sasuke yang bersiap memberi pemuda itu minuman maupun handuk.

Wajah mereka basah oleh keringat.

Ino menatap itu dengan gelengan kecil.

"Sasuke pamer Uchiha" desisnya sinis.

Sakura terkikik geli. Botol mineral berada dalam pelukannya.

Tatapan kagum mengikuti langkah Sasuke yang menuju kearah mereka.

"Aku yakin Sasuke akan datang kemari dan memintamu mengelap wajahnya. Dan minuman itu, apa kalian akan berbagi ciuman lewat botol air" bisik Ino panjang.

Sakura mendelik. Ino dan pikiran kotornya itu sungguh membuat Sakura hampir tersedak.

"Untukku" ujar Sasuke meraih botol mineral Sakura. Menegaknya hingga habis tak bersisa.

Sakura melirik Ino sinis. Ino hanya memutar bola mata acuh.

Sakura menyerahkan handuk kecil pada Sasuke. Mengabaikan tatapan kecewa penghuni pinggir lapangan.

"Apa Uchiha memang suka pamer?" Celetuk Sakura menatap Sasuke yang membiarkan kemejanya terbuka, hingga singlet mencetak abs yang mulai terbentuk itu.

Sasuke terkekeh pelan.
"Kau harus menunjukkan betapa istimewanya dirimu"

Sakura melakukan gerakan ingin muntah.

Para siswi bahkan melotot kearahnya.

"Apa sih yang ada di otakmu. Menantang Gaara, jelas-jelas dia bukan lawan seimbang" gerutu Sakura tak habis pikir.

"Kau terlalu serius, Saku. Ini hanya permainan dan dia yang menantangku duluan. Aku hanya menerima" kilah Sasuke santai.

Sakura mengerutkan kening tak setuju. Melihat Ino yang mengejar Shikamaru yang menjahilinya. Sementara Sakura melihat Gaara berjalan pelan di belakang Shion Sensei.

"Hanya menunggu waktu hingga si brengsek Sabaku bisa memiliki Guru itu" ujar Sasuke pelan.

Sakura mendengus.
"Seolah Shion Sensei akan tertarik pada Gaara"

Sasuke tertawa.
"Para pemuda justru akan penasaran pada wanita yang sulit di taklukan"

Sakura mendelik tajam. Ia membuang muka kesal. Lalu kembali melirik Sasuke yang berdiri di sampingnya.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku... Apa?" Tanya Sasuke balik.

Sakura memutar bola matanya jengah.

"Gadis seperti apa yang kau suka?" Tanya Sakura cepat. Menuntut jawaban dari pemuda yang menatapnya terkejut.

Lantas, Sasuke menyeringai lebar.
"Kau..."

"Eh... Aku bertanya padamu, tahu" dumel Sakura kesal.

Sasuke menatap datar Sakura dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu.

Hear Me: I am SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang