31. Titik

148 23 4
                                    

Madara menatap datar kemarahan yang Hagoromo tujukan padanya.

"Jika kau sudah selesai... Kau bisa keluar" tunjuk Madara pada pintu yang di biarkan terbuka sedari tadi.

Ia mendengus saat mendapati kedatangan Hagoromo yang tiba-tiba.

Pria sebaya dengannya itu mengeluh akan keadaan Ootsutsuki yang merasa terancam, akibat ulah Itachi yang mulai memasuki pasar mereka.

Hagoromo hendak menyela.

Namun, Madara dengan cepat mengangkat tangan kirinya.

Menatap tajam Hagoromo yang menahan nafas tajam.

"Seharusnya cucu sulung mu tidak mengusik Uchiha" ucapnya dingin.

Hagoromo meneguk ludah kelu.

Ia telah mendengarnya.

Sasuke Uchiha, jatuh ke laut akibat perbuatan Momoshiki.

Namun, dengan alasan yang Hagoromo tak ketahui. Madara menutup kasus itu dengan mudah.

Inikah cara pria itu membalas perbuatan lancang Momoshiki.

Menghancurkan Ootsutsuki secara perlahan.

"Tapi, hubungan kita sangat baik sebelumnya..."

"Itulah yang terjadi" potong Madara cepat. Menatap Hagoromo tajam. "Uchiha dan Ootsutsuki menjalin hubungan baik selama ini. Karena kita tidak mengusik satu sama lain" tambahnya.

Madara mendorong kursi kebelakang dan menghampiri jendela di sampingnya.

Menampilkan gedung Ootsutsuki yang kokoh di luar, namun sebentar lagi akan mengalami vailid itu.

"Satu kesalahan" bisik Madara sinis. Melirik Hagoromo yang berkeringat dingin. "Satu kesalahan fatal cucu mu. Beraninya anak ingusan itu menyentuh cucu ku" desisnya penuh teror.

Hagoromo menyadari jika Momoshiki telah mengusik orang yang salah. Tapi, dirinya tak bisa mengabaikan kehancuran klannya.

"Apa yang kau inginkan sebagai konsekuensi?" Ucap Hagoromo bernegosisasi.

Tawa Madara menggelegar.
Menatap rendah Hagoromo.

"Kau pikir aku miskin. Aku tak butuh apapun dari Ootsutsuki. Toh, Sasuke tak bisa kembali" ucapnya gamblang.

Hagoromo menarik nafas dalam. Memejamkan mata. Berharap Madara mengingat hubungan di masa lalu.

"Ootsutsuki harus membayar atas perbuatannya yang mengusik anggota keluarga Uchiha" ucap Madara dingin.

Ia meminta Hagoromo pergi dari kantornya.
Ia tak ingin berlama-lama dengan pria itu.

Hagoromo terpaksa pergi dengan menelan kekecewaan yang dalam.

***

Hotaru menatap kedatangan sang Kakek dengan raut bingung.

"Apa yang..."

"Kemasi barang-barangmu"

Hotaru mengernyit heran.

"Aku akan mengirimmu pergi ke Suna" ucap Hagoromo dengan wajah lelah.

Hotaru terbelalak.
"Suna..." Beo nya bingung. Itu kan tempat...

Hagoromo mengelus surai pirang Hotaru.
"Temui Utakata dan tinggal disana bersamanya"

"Kakek...."

Hagoromo meremas bahu cucu kesayangannya itu.

"Kali ini lakukan tanpa banyak bertanya" pintanya lembut.

Hear Me: I am SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang