Haruno Sakura.
Gadis bersurai merah muda yang kini hidup tanpa kedua orang tua nya. Setelah kecelakaan yang terjadi, Sakura memulai hidupnya yang sederhana semenjak memasuki Sekolah Menengah Atas.
Gadis itu sesungguhnya hanya gadis biasa, tidak terlalu dikenal bahkan tidak populer juga.
Namun, setelah mengenal Uchiha Sasuke, kehidupan Sakura berubah total.
Berbagai gosip buruk selalu membersamai langkahnya. Tindak tanduknya tak luput dari mata-mata jahat yang selalu saja berusaha menghinanya.
Sakura tidak pernah peduli. Meski ia kerap dihina bahkan di caci. Pelaku utama jelas adalah Uchiha Sasuke.
Hari ini pun begitu.
Entah kesialan macam apa yang harus ia terima. Tapi, hei bisakah hidupnya tenang."Tidakkah ini lucu" tawa sumbang menghiasi bibir merah mungilnya. Mengerling pada Ino yang mengikuti langkahnya hingga ke halaman belakang sekolah.
Ino bersedekap dada, menatap penuh Sakura yang nampak berbeda dari biasanya.
"Tidak ada yang lucu" balas Ino yang membuat Sakura melotot tak setuju.
"Ino, kau lihat sendiri kan. Bagaimana cowok brengsek itu mendatangiku demi seorang cewek. Seolah dia pria sejati" papar Sakura yang memasang wajah ingin muntah.
"Lalu"
Sakura memicing tajam atas balasan Ino.
"Jangan katakan, jika kau betul-betul mempercayai gosip murahan itu"Ino menggedikkan bahu.
"Sejujurnya, kau tahu...""INOO" pekik Sakura dengan gemas. Apa dirinya semurahan itu. Demi Sasuke, oh ayolah.
"Baiklah, jangan teriak" pekik Ino sebal.
"Aku butuh beasiswa ini untuk masuk ke Universitas Konoha" jelas Sakura dengan tatapan sendu.
Ino mengangguk paham. Ia tahu betul jika Sakura harus mendapatkan beasiswa penuh jika ingin masuk ke Universitas bergengsi seperti Konoha University.
"Uchiha pasti akan berpikir, kau datang kesana untuknya. Yaah, mengingat satu tahun terakhir ini" ujar Ino dengan mata yang menatap Sakura.
Sakura menghembuskan nafas berat.
"Aku tidak bisa mundur, karena dia kan. Aku tidak bisa"Ino mampu melihat tekad besar dalam diri Sakura. Gadis itu serius kali ini.
"Baiklah. Aku akan mendukungmu" ucap Ino dengan mengedipkan mata."Terimakasih, Ino-pig"
Sakura memeluk sahabat baiknya itu.
"Buktikan kau bisa meraih gelar dokter dan jangan tergoda lagi dengan Uchiha brengsek itu" peringat Ino dengan tampang serius.
Sakura terkekeh geli dan mengacungkan jempolnya.
***
Keesokan harinya, setelah selesai mengurus berbagai berkas. Akhirnya disinilah Sakura berada. Di depan pintu kelas Khusus. Ia tarik nafas dalam.
Sakura benar-benar merasa berat untuk membuka pintu di depannya.
Jemarinya hendak meraih handle pintu, saat sebuah tangan yang lebih besar dari miliknya membuka pintu lebih dulu darinya.Sakura menatap horor si pelaku. Terlebih, semua pasang mata menatap kearahnya. Kearah pintu dimana dirinya berdiri, sebenarnya.
Sabaku Gaara tanpa peduli sekitar, memasuki kelas itu. Pemuda bersurai merah darah itu bahkan tak merasa terganggu, meski lengan mereka berdua bersinggungan.
Sakura meneguk ludah kering. Tatapan-tatapan penasaran itu tertuju jelas ke arahnya. Kami-sama...
Pelan, Sakura melangkah ke dalam ruangan itu. Hanya terdapat enam kursi. Bukan, itu sofa. Bukan kursi yang biasa dia duduki di kelas biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me: I am Sorry
FantasySinopsis: Sakura Haruno memutuskan untuk mengakhiri cinta sepihaknya selama dua tahun terakhir pada Sasuke Uchiha yang dingin, setelah membaca buku penuh tragedi berjudul 'Hear Me'. Lanjutan dari Hear Me... bisa di baca secara terpisah.