7. Rumah Naruto

254 34 29
                                    

Sakura terpaku menatap lukisan indah di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura terpaku menatap lukisan indah di hadapannya. Ia menyentuh lukisan itu dengan desiran aneh yang terus mengisi dirinya.

Sakura menyentuh dadanya. Ia gigit bibirnya, saat sebuah perasaan aneh menyeruak.

Manik Emerald indahnya tertegun, saat netra nya menemukan sebuah tulisan kecil di sudut kanan bawah lukisan itu.

Hear Me

"Itu lukisan mendiang Ayahku"

Deg

Sakura berbalik cepat. Menemukan sosok Naruto yang membawa nampan minuman.

Sepulang sekolah Sasuke meminta mereka untuk segera menyelesaikan tugas kelompok dari Shion Sensei.

Dan Naruto dengan ogah-ogahan menyanggupi usulan itu, setelah menerima deathglare dari Sakura.

Yap.
Disinilah mereka. Diruang tamu milik Naruto Uzumaki.

Sasuke memaksa mengerjakan dirumah pemuda kuning itu, dan herannya Naruto setuju tanpa menolak.

Rumah dengan gaya klasik itu benar-benar indah dan nyaman di tempati.

Sasuke sendiri mulai sibuk menata laptop yang akan mereka gunakan.

Sakura sebenarnya merasa tak nyaman berada di dekat Sasuke. Namun, demi nilai sempurna. Ia akan berusaha semaksimal mungkin.

"Lukisan itu sangat indah" puji Sakura setelah terdiam cukup lama.

Naruto mengangguk.
"Ibuku sangat menyukai karya favorit Ayahku itu"

"Itu hanya lukisan" celetuk Sasuke acuh.

Naruto dan Sakura mendengus secara bersamaan.

"Ayahku sangat terobsesi pada legenda kuno" ucap Naruto sembari melahap cookies di dalam toples.
"Menurutnya, dua sosok dalam lukisan itu merupakan jelmaan dewa-dewi pada zaman dahulu"

Sasuke menggeleng pelan, sementara Sakura terlihat antusias.

"Kisah cinta mereka cukup populer dan beberapa minggu yang lalu, kisahnya di angkat ke sebuah drama" tunjuk Naruto menggunakan dagu nya pada lukisan itu.

Sakura terhenyak kaget.
"Benarkah"

Naruto mengangguk.
"Sayangnya cerita itu tak berakhir indah. Sang Miko mengorbankan diri demi kehidupan makhluk bumi, meninggalkan sang Jendral dengan kesedihan"

Sasuke meraih jus jeruk dan meneguknya.
"Jendral itu pantas mendapatkannya"

Deg

Sakura menatap Sasuke penuh keterkejutan. Tak menyangka jika Sasuke mengetahui kisah itu.

Sasuke menyadari tatapan Sakura yang terarah kepadanya. Dan dengan datar kembali mengatakan bahwa...

"Seharusnya sang Miko menjauhi sang Jendral. Toh, pada akhirnya mereka tak akan bisa bersatu" ujar Sasuke dingin.

Hear Me: I am SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang