Hinata mengerling pada kursi yang kosong di dekatnya.
Kursi milik Sasuke Uchiha itu nampak kosong.Menurut para Sensei, Sasuke tak masuk kelas karena pemuda itu ada urusan bisnis.
Ya. Ini bukan kali pertama Sasuke tak masuk sekolah.
Hinata kemudian melirik Naruto Uzumaki yang tertidur pulas. Ketua Akatsuki itu nampaknya sudah pergi ke alam mimpi.
Hinata menghela nafas panjang. Pertunangannya dan Naruto akan segera di umumkan di publik. Mengingat orang tua mereka, bukanlah orang sembarangan.
Perjodohan bisnis, memang bukan hal aneh di kalangan mereka.
Lagipula, Hinata tidak ingin mendebat keputusan sang Ayah. Karena nya, Hinata berharap Naruto Uzumaki bersedia menjalin hubungan dengannya. Meski, Hinata tahu. Kepada siapa hati pemuda itu berlabuh.
Sosok Sakura Haruno yang selalu bersikap teladan di sekolah. Manik Amethyst nya menyadari lingkar hitam di bawah mata Sakura. Menandakan gadis bersurai merah muda itu kurang tidur.
Lagi, Hinata beralih pada kursi kosong Sasuke.
Drrtt ddrtt
Hinata menarik ponsel dari saku blazernya. Menemukan pesan yang membuat senyumnya mengembang. Ia lalu menatap bunga Sakura yang berguguran.
Musim semi telah tiba...
***
Ino mengetuk kening Sakura dengan sumpitnya yang belum terjamah makanan. Ia memicing tak senang.
"Jangan bersikap seolah kau tak memiliki siapapun" desis Ino sebal.
Sikap mandiri Sakura sungguh mengganggu Ino. Ia menatap prihatin sosok Sakura Haruno yang terlihat lebih kurus dan kantung hitam jelek di sekitar mata Sakura. Sungguh membuatnya frustasi.
"Sepulang sekolah, aku akan segera mencari flat murah di sekitar sini" ujar Sakura sembari mengusap jidatnya yang menjadi sasaran kemarahan Ino.
Ia tersenyum kecil. Setidaknya di antara hal buruk yang selalu ia alami. Ino Yamanaka, selalu berada di belakangnya dan mendukungnya.
Meski ia tak mengerti apa yang tengah ia alami saat ini. Satu hal yang pasti. Ada seseorang yang ingin mengusik kehidupannya.
"Tapi, siapa gerangan orang ini. Yang mengganggumu sampai sekejam ini" bisik Ino dengan gelengan tak menyangka.
"Entahlah" balas Sakura sendu.
"Aku sungguh tak mengerti. Sudah cukup kehidupan sekolahmu yang buruk. Kenapa kau harus mengalaminya di luar sekolah. Pekerjaan bahkan tempat tinggal" cecar Ino yang merasa jengkel. "Seolah orang itu ingin melihat penderitaanmu" tambahnya bergidik ngeri.
Ya. Sakura menyadari hal itu setelah kejadian kemarin. Awalnya ia kira mungkin ada sosok iseng yang ingin ia di pecat dari pekerjaannya. Namun, terusir nya dirinya dari apartemen itu membuktikan bahwa ada orang yang sengaja mengincar kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me: I am Sorry
FantasíaSinopsis: Sakura Haruno memutuskan untuk mengakhiri cinta sepihaknya selama dua tahun terakhir pada Sasuke Uchiha yang dingin, setelah membaca buku penuh tragedi berjudul 'Hear Me'. Lanjutan dari Hear Me... bisa di baca secara terpisah.