30. Broken Heart

161 27 6
                                    

"Apa yang kau pikirkan?"

Sakura berjengit kaget. Ia menoleh cepat pada sosok Sasuke yang selalu terlihat keren. Bahkan gaya berjalan pemuda itu sungguh mampu membuat berpasang mata melihat kearahnya.

Dan di bawah tatapan semua orang.

Sakura akan ada di sana.

Disamping Sasuke Uchiha.

Sakura menghela nafas panjang, membawa kerutan dalam di kening Sasuke.

"Apa mereka mengganggumu lagi" tanya Sasuke dengan wajah mengeras.

Sakura tersentak. Ia mengerjab menatap Sasuke sejenak, lalu kembali menatap lantai yang mereka lalui.

Sakura menggeleng pelan sebagai jawaban.

Ia bisa mendengar dengusan tak puas dari Sasuke.

"Aku akan membuat mereka menyesali perbuatannya karna mengganggu mu" desis Sasuke yang membuat Sakura terperangah.

Ia menarik lengan Sasuke yang hendak berbalik pergi.

Sakura menghembuskan nafas pendek.
"Dan itu hanya akan terus terjadi"

Sasuke menatap Sakura tak habis pikir.

"Kenapa kau selalu memintaku diam saat melihat mereka mengganggu mu" keluh Sasuke kesal.

Sakura mengulas senyum getir.

Mereka di gedung berbeda. Seprotektif apapun Sasuke menjaganya. Gangguan hanya akan semakin ia dapatkan.

Karena, Sasuke Uchiha bersamanya.

"Aku tak apa" bisik Sakura pelan. Ia menatap Sasuke serius. Pemuda itu melengos pergi.

Marah seperti biasa. Saat keinginannya untuk membalas perbuatan orang-orang yang mengganggu dirinya, selalu ia cegah.

Sakura membiarkan saja sikap Sasuke yang sudah sering terjadi.

Pembulyan padanya terjadi karena Sakura di duga menggoda Sasuke Uchiha yang memang di idolakan para siswi.

Sarah dan Fuka adalah yang paling parah dalam mengganggunya.

***

Sakura menatap frustasi pintu gudang yang dikunci dari luar.

Dari dalam ia bisa mendengar tawa cekikikan siswi perempuan.

Sakura memilih untuk duduk di sofa lapuk. Berteriak pun percuma.

Mendobrak pintu apalagi.

Ceklek

Suara pintu terbuka mengejutkan Sakura. Ia mendongak dan menemukan wajah khawatir Sasuke terarah padanya.

Rahang pemuda itu mengeras.

Sasuke berjongkok di hadapannya.

Deg

Pemuda bermanik obsidian yang senantiasa dingin pada orang lain itu meniup lutut Sakura yang terluka.

Sapu tangan putih Sasuke gunakan untuk membebat luka itu.

Sakura baru merasakan perih yang menyengat. Ia ingat sekarang. Tubuhnya di dorong kasar hingga tersungkur ke lantai, dimana banyak kayu berserakan.

Ia meringis saat Sasuke memapahnya.

"Sakit" ujar Sasuke dengan raut cemas.

Sakura mengangguk.

Hear Me: I am SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang