BAB 24 : NOAH ASSHOLE

3.6K 148 2
                                    

Happy reading💋
Chapter spesial penggemar Noah dan Neva😊
Follow and vote, thank you everyone

🏴‍☠️

Tamparan keras mendarat sempurna di pipi mulus milik gadis berambut honey blonde yang kini matanya mulai berkaca-kaca merasakan sakit luar biasa serta rasa panas menjalar akibat tamparan tersebut.

Di hadapannya, seorang wanita menatap penuh kekecewaan serta emosional. Nadine—ibu kandung Neva—melayangkan kembali tamparan kedua kalinya pada sang putri.

Keduanya kini sedang ada di ruang kerja Nadine yang berada di lantai tiga kediamannya. Sebenarnya, sejak pulang sekolah perasaan Neva sudah tidak nyaman. Dan, firasatnya tidak pernah meleset. Benar saja, Nadine memanggilnya ke ruang kerja dan langsung mendaratkan tamparan keras ketika Neva baru masuk.

Untuk pertama kalinya, Neva mendapatkan tamparan dari sang mama yang selama ini selalu percaya dan melakukan apa pun untuk masa depannya.

"Ada apa sama kamu, Neva?" tanya Nadine.

Suara wanita itu nyaris hilang menahan tangis. Ia tidak pernah menyangka jika putri semata wayangnya melakukan hal yang menjijikkan—berhubungan mesra dengan saudara tirinya. Jika Nadine bukan istri dari ayah Noah, mungkin tidak akan sekecewa ini. Nadine bisa membicarakan dengan kepala dingin jika Neva melakukan hubungan di luar batas bersama Noah.

"Sebelum melakukannya apa kamu tidak memikirkan dampaknya?" Nadine kembali melayangkan pertanyaan dengan nada suara yang kini jauh lebih tinggi.

"Mam—"

"Mami kecewa sama kamu. Sangat kecewa." Nadine mempertegas kalimatnya. Rasa sakit di hatinya sejak dulu selalu dirasakan sendiri. Kini, selain mantan suaminya, sang putri pun ikut menorehkan luka.

"I'm so sorry," cicit Neva. Air matanya sudah meluruh—membasahi pipinya.

"Untuk apa minta maaf? Semuanya sudah kamu lakukan. Harusnya, kamu malu, Neva. Harga diri kamu kemana sebagai seorang perempuan, hah?! Mami selama ini tidak pernah mengekang hidup kamu, tapi ini balasan kamu ke Mami?"

Nadine menarik napas panjang, lalu membuangnya penuh kegusaran. Ia duduk di sisi meja kerja dengan tatapan masih tertuju pada Neva. Putrinya itu menunduk—berderai air mata dengan kedua tangan bertaut satu sama lain.

"Jujur sama Mami sekarang juga. Hubungan seks kalian sudah sampai mana?"

"Mam!" marah Neva. Kepalanya terangkat—melempar tatapan penuh pilu. "Mami meragukan aku?"

"Of course. Mustahil kalian hanya kissing biasa tanpa melakukan hubungan lainnya. Apalagi Mami selalu sibuk bekerja dan papinya Noah juga. So, pasti kalian sudah melakukan hubungan seksual, kan?"

Sakit. Mendengar kalimat dari sang mama membuat hatinya sakit. Ia lebih baik dihina oleh orang lain, daripada diragukan sang mama. Sungguh, Neva menyesal.

"Choose now. Akhiri hubungan kamu dan Noah atau kita pergi dari rumah ini. Meninggalkan semua kekayaan yang keluarga Noah berikan," ujar Nadine. Raut amarahnya seketika lenyap. Tergantikan dengan wajah datar serta tatapan dingin.

Di tempatnya, Neva menahan diri untuk tidak menaikkan intonasi suaranya. Sungguh, mamanya memberikan pilihan yang sulit. Ia ingin egois. Neva mencintai Noah, tetapi ia tidak ingin hidup menderita lagi. Masa depannya masih panjang. Banyak mimpi yang belum Neva wujudkan.

"Mami nggak bisa egois sama aku," ujar Neva.

"Kenapa tidak? Kamu saja bisa egois tanpa memikirkan perasaan Mami. Bagaimana Mami menjelaskan pada papi tentang video dan foto yang dikirimkan siang tadi, hah?!"

TERESA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang