BAB 40 : SECRET AND LOVE [2]

5.4K 216 36
                                    

Annyeong bestie eonni💗 Say to sorry karena lama update. Di real life sibuk banget nih.

Wellcome for new followers, reader and Hunter reading💋

Happy reading 💋

🏴‍☠️

Peluru yang baru saja dilepaskan mengenai  seseorang hingga cairan merah kental mengalir membasahi lengan kanan atasnya.

Di depan sang korban terdapat wajah gadis yang menyembul dengan terkejut. Sedangkan itu, pelaku yang baru saja melesatkan timah panas tersebut menjatuhkan benda bewarna hitam ke tanah.

Raut wajah penuh amarah kini berubah terkejut saat tahu siapa yang terkena tembakannya.

"Diaz," gumamnya.

Memegang bahunya, laki-laki tersebut ambruk ke lantai sembari meringis sakit. Rasa panas serta sakit menjalar menyakiti syaraf tubuhnya.

"Diaz!"

"What the hell, Bas," lirih Diaz ketika Bastian menghampirinya untuk menopang tubuh Diaz yang siap ambruk.

"Gue—" Ucapan Bastian terhenti ketika matanya menangkap objek kaki seorang gadis yang masih setia di posisinya.

Meringis sakit, Diaz menatap kemana arah pandang Bastian. Laki-laki beriris kecokelatan itu sedang menatap datar pada gadis di hadapan mereka. Mengerti kejadian barusan, Diaz menepis tangan Bastian dari pundaknya, lalu berdiri susah payah membuat sang empunya ikut berdiri.

"Lo gila?" tanya Diaz nyaris bergetar. Ia tak sanggup lagi menahan luka panas di bahunya.

Bastian melempar tatapan sengit pada Diaz.

"Gara-gara dia, Yaz," cicit Bastian. "Keluarga gue hancur sekarang," lanjutnya penuh emosional. "Dan itu semua karena jalang ini!" Bastian menunjuk wajah gadis yang beraut datar.

"Lo juga ngapain di sini, Yaz? Harusnya malam ini gue bisa bunuh dia. Sia-sia usaha gue."

Diaz tidak menjawab.

"Berani banget lo menguntit gue." Teresa menghampiri Bastian dengan amarah tertahan.

"Lo pikir hanya diri lo aja yang memiliki keberanian? Jangan bersikap sok pemberani, bitch!"

Teresa mendelik malas. Ia tahu Bastian sedih ada ditahap penuh amarah.

"Gue nggak punya urusan sama lo. Pergi dari sini dan bawa sahabat lo ini. Kalian berdua sama-sama nggak punya etika dan berani menyentuh daerah teritorial gue."

"Sombong banget lo!"

Ketika Bastian hendak meringsek maju menyentuh Teresa, Diaz lebih dulu menghalangi dengan tatapan datar serta raut wajah tak bersahabat.

"Jangan sentuh dia atau—"

"Atau apa, Yaz?" tantang Bastian. "Setelah Heksa, sekarang lo mau membela cewek ini. Apa, sih, yang dia kasih ke lo sampai rela jadi tameng dia?"

"Sesuatu yang nggak bisa lo dapatkan."

Teresa termenung sesaat dengan ucapan Diaz pada Bastian. Ia tidak paham betul maksud dari ucapan laki-laki tersebut.

"Gue bayar harga diri lo, berapa?" hina Bastian pada Teresa.

"Harga diri dia nggak semurah itu, Bas." Diaz kembali bersuara. Laki-laki itu tidak membiarkan Teresa menjawab ucapan Bastian.

"Gue nggak ngomong sama lo," marah Bastian. "Lain kali hidup dia nggak akan selamat." Bastian menunjuk Teresa, lalu pergi meninggalkan keduanya dengan amarah yang masih memuncak.

TERESA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang