BAB 51 : ENDING [END]

1.2K 131 77
                                    

Happy reading and thank you💔

Terima kasih sudah membaca Teresa sejauh ini. Terima kasih dukungannya. Karena kalian eonni bisa menyelesaikan Teresa dengan baik 💋

Untuk yang mau QnA ditunggu di kolom komentar, yaaa.

Nanti kalau ramai, aku buatkan extra chapter.
Thank you guys. Sayang kalian banyak-banyak. See you di cerita eonni lainnya💗

️🏴‍☠️

Seharusnya Teresa sudah terlelap dalam tidurnya. Namun, panggilan di ponsel terus mengganggu. Natha pelakunya. Kakak angkatnya itu menelepon bahkan mengirimi pesan pada Teresa berkali-kali.

Natha meminta Teresa untuk segera datang ke tempat yang menurutnya terlalu jauh dari area pemukiman. Entah apa yang Natha inginkan. Saat dikirimi pesan tak dibalas, ditelepon pun tak diangkat.

Khawatir terjadi sesuatu, Teresa akhirnya memutuskan datang ke sebuah jembatan terbengkalai yang membutuhkan satu jam waktu tempuh.

Sesampainya di lokasi, Teresa langsung menghubungi Natha kembali, tetapi niatnya itu batal saat cahaya terang menyorot-menembus kaca mobilnya. Membuat jarang pandang Teresa terganggu.

Kenapa bang Natha melakukan ini?

Menyipitkan mata, gadis itu membuka pintu mobil seketika cahaya yang berasal dari lampu mobi itu pun padam. Dari kejauhan ia bisa melihat sebuah mobil yang tak asing lagi.

Meneguk salivanya, Teresa kembali menghubungi nomor Natha, dan suara nyaring berbunyi dari arah mobil di seberangnya. Suara nada dering ponsel Natha.

Namun, teleponnya tak diangkat meskipun nada deringnya berkali-kali berbunyi nyaring. Jujur saja di posisi saat ini, Teresa merasa tak nyaman. Situasi sunyi, gelap dan menyeramkan membuat Teresa ketakutan sendiri.

Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi hingga membuat Teresa terkejut. Panggilan dari nomor tak dikenal.

Mengabaikan itu, Teresa berniat kembali ke dalam mobil, tetapi ponselnya berbunyi lagi. Pemanggil yang sama.

Teresa mengabaikannya. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan roda empat itu ke arah mobil di seberang sana. Perasaannya campur aduk. Entah mengapa di saat seperti ini pikiran Teresa semakin kalut. Ketakutan tak beralasan membuat dirinya kesulitan bernapas normal.

Ketakutan itu terjadi ketika mobilnya mulai mendekati sang obyek. Pikiran Teresa mendadak kosong. Ia dibuat terdiam kaku saat lampu mobilnya menyorot seseorang yang tak asing lagi sedang duduk terkulai di kap mobil dengan wajah penuh luka dan darah.

"Bang Natha," lirihnya.

Kakak angkatnya itu menunduk tak berdaya. Tangannya terikat ke belakang dan mulutnya dilakban.

Fucking!

Kedua mata Teresa tak kuasa lagi menahan air mata. Ia mencengkeram stir mobil penuh gemetar. Teresa masih menerka-nerka siapa yang berani melakukan hal keji itu pada kakaknya. Dan apa maksud dari semua ini? Jika bermasalah dengannya mengapa tidak diselesaikan secara pribadi. Kenapa harus melibatkan orang lain?

Setelah menghentikan mobilnya, Teresa langsung keluar tanpa berpikir panjang lagi. Dan, seseorang keluar dari persembunyian-menyambutnya sembari menodongkan senjata api pada Natha.

Langkah kaki Teresa mendadak berat. Ia tidak mampu lagi untuk melangkah mendekati sang kakak. Teresa takut sesuatu hal tak diinginkan menimpa Natha. Ia tidak mau kehilangan 'lagi'.

TERESA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang