BAB 9 : NOAH'S SECRET TALKS

5.2K 202 9
                                    

HAPPY READING🖤 VOTE YUK UNTUK MENGHARGAI PENULISNYA :)

🏴‍☠️

Pengurangan poin, kena sanksi pelanggaran murid bahkan pemanggilan wali murid membuat Teresa marah besar. Ia sudah menjelaskan semuanya kepada konseling, pendampingnya adalah miss Kim. Teresa juga sudah meminta pihak sekolah memeriksa kamera pengawas serta menemui beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut. Akan tetapi, sekolah tetap memutuskan jika Teresa sangat bersalah.

Ia terima bila dianggap bersalah jika hukuman Neva di atasnya. Namun, sekolah mengatakan kaki gadis itu mengalami masalah serius, sehingga hukuman Teresa jauh lebih besar.

Apalagi Neva adalah ketua klub dance yang jabatannya akan berakhir setelah mengikuti ajang perlombaan tingkat provinsi minggu depan.

Sekolahnya memang tidak main-main dengan prestasi sekolah termasuk para muridnya. Seakan-akan mereka aset yang harus dijaga dengan sebaik mungkin. Sekolah juga tidak mentolerir bila peserta mengalami masalah serius apalagi masalah pribadi, maka langsung didiskualifikasi.

Miss Kim sampai menceramahi Teresa di ruang konseling karena ulahnya kali ini sudah fatal. Fyi, dalam sehari dirinya sudah menghilangkan banyak poin kedisiplinan.

Sungguh, ia butuh pelampiasan untuk amarah setelah semua yang menimpanya hari ini. Maka dari itu, Teresa pergi ke atap sekolah untuk membakar diri dengan matahari berada di posisi atas kepalanya.

Pelampiasan dirinya ini memang terkesan aneh, tetapi itulah yang tubuhnya butuhkan. Teresa akan menjemur diri sampai emosinya kembali stabil. Biasanya ia akan mengikuti balapan, tetapi untuk saat ini menjemur diri yang hanya bisa ia lakukan.

Berdiri di pinggir atap sekolah yang pembatasnya hanya selutut orang dewasa, Teresa menarik napas panjang-menghirup udara panas lalu membuangnya dengan cepat. Ia melakukannya sampai beberapa kali dengan mata terpejam sebelum suara seseorang mengacaukan waktu kesendiriannya.

"Bunuh diri nggak akan membuat lo lepas dari masalah."

Suara familiar yang dikenalinya itu benar-benar membuat darah Teresa kembali mendidih. Ia benci harus berinteraksi di waktu kesendiriannya.

"Lumayan tinggi juga tempatnya. Mungkin antara kematian atau terbaring di rumah sakit," ujarnya lagi.

"Shut up!" geram Teresa. Matanya masih terpejam mencoba tenang walaupun iblis dalam dirinya terus memberontak.

Hening.

Teresa pikir sosok itu sudah pergi, tetapi ketika ia menoleh-dirinya dibuat terkejut. Laki-laki itu menatap lurus padanya sembari duduk di kursi yang ada di sana.

"Nggak jadi bunuh diri?"

Pertanyaan konyol. Tidak semua orang yang berdiri di tempat tinggi ingin bunuh diri. Namun, rupanya pemikiran sempit laki-laki dengan kacamata bening tersebut sudah tidak bisa tertolong lagi.

Mengabaikannya, Teresa memilih beranjak pergi dari sana, tetapi pernyataan laki-laki tersebut membuat langkahnya terhenti.

"Jauhi Neva!" ujarnya.

Teresa berbalik. "It's about him? Seriously?"

Dalam hatinya Teresa tertawa. Laki-laki tidak tersentuh itu tiba-tiba menyuruhnya untuk menjauhi gadis tempramen seperti Neva.

TERESA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang