BG 15

174 23 13
                                    

Di sore hari yang hampir gelap ini, Rosè mengemudi motor nya dengan sangat pelan, untuk menikmati angin sore. Di tengah jalan Rosè menghentikan motor nya dan melihat lekat ke arah sisi kiri nya dengan penuh seksama.

"Daddy!."pekik Rosè girang setelah memastikan bahwa pria yang sedang bersandar di sebuah mobil sedan hitam di depan toko mainan anak-anak.

"Gak nyangka bisa ketemu daddy."girang Rosè turun dari motor nya dan berlari untuk menyebrang dengan penuh kebahagian.

Namun senyum manis Rosè luntur saat melihat seorang wanita cantik dan anak kecil yang berumur sekitar enam tahun menghampiri daddy nya.

Dan laki-laki yang menyandang  gelar sebagai daddy nya itu tersenyum senang, dan mengangkat anak kecil itu ke atas dan berputar-putar penuh senyum kebahagian, yang tidak pernah di lihat oleh Rosè semasa hidup  nya ini.

"Ahahahaha, putri cantik nya daddy!."tawa renyah Manson nama daddy Rosè.

"Daddy daddy daddy,  Yoora mau makan pasta."ucap gadis kecil itu sambil tertawa kegirangan.

"Baik lah kesayangan daddy, ayo kita makan pasta!."pekik Manson dengan gembira. Sambil menurunkan putri kecil nya yanh bernama Park Yoora.

"Yeeeeeeeee."ucap gadis itu melompat-lompat.

"Oppa, jangan terlalu di manjaain Yoora nya."peringat wanita yang sedari tadi tersenyum senang melihat kedekatan ayah anak itu.

"Sayang, tidak apa-apa. Kamu tau kan aku sudah sangat lama mengingin kan anak perempuan. Dan di pernikahan pertama ku aku tidak memiliki nya. Jadi jangan salahakan aku memanjakan putri kita."ucap Manson mengusap sayang surai istri nya.

"Jangan sedih lagi oppa, lihat kita sudah memiliki malaikat kecil kita."ucap wanita itu bersandar di dada suami nya, dan di kecup mesra oleh Manson.

"Asal ada kamu Elena, dan putri kecil kita Yoora aku sudah cukup akan itu dan tidak mengingin kan apa pun lagi selain kebahagian keluarga kecil kita."ucap Manson penuh kasih sayang dan ketulusan.

Tidak jauh dari mereka, Rosè mendengar semua ucapan daddy nya, dan Rosè merasa dunia  nya seakan runtuh, harapan nya agar keluarga nya kembali utuh selama bertahun-tahun sirna begitu saja di hempas angin kenyataan yang amat sangat teramat menyakitkan.

Tuk!

"Hei apa yang kau harapan bodoh!, sedari awal kau memang tidak pernah di anggap ada sialan."maki Rosè pada diri sendiri sambil menokok kepala nya kuat berharap dia sadar akan kenyataan. Tapi deraian air mata penuh luka, dan pilu membasahai pipi tembem nya.

Dengan cepat Rosè kembali berlari ke arah mobil nya tidak mempedulikan air mata nya, juga ke marahan pada pengendara pada nya karena menyebrang se-enak nya.

"HEI PAKAI OTAK MU DENGAN BENAR!."teriak sang pengendara mobil yang hampir menabrak nya dan beruntung berhasil di rem.

Rosè abai, menaiki motor nya tanpa helm, dengan kecepatan penuh, dan tetesan air mata penuh kesedihan itu terus saja keluar bahakan sudah berkali-kali di seka gadis pirang itu.

Karena pandangan mata yang buram karena hari sudah gelap, juga air mata nya, Rosè oleng dan tidak bisa mengendalikan motor nya hingga menabarak pohon.

BRAK!

Dan Rosè terguling dari motor  nya, dan siku serta lutut nya lecet, juga  kepala nya berdarah akibat benturan.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAA."pada akhir nya  Rosè menagis hiateris menumpahkan semua kesdihan yang selama ini iya pendam sambil menekan dada nya. Di banding luka kecelakaan nya hati nya jauh lebih sakit.

Bad girl vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang