BG 25

141 25 9
                                    

Lisa yang lapar karena tidak sempat makan malam, dia beranjak keluar dari kamar nya untuk mengambil cemilan di kulkas untuk memenuhi permintaan cacing-cacing di perut.

"Jadi begitu kau memperlakukan nya?."hardik Seungri marah pada Jesika.

"Lalu harus bagai mana lagi ha?, bagaimana?!."teriak Jesika kesal pada Seungri.

"Bagaimana?, kau bertanya bagaimana?, apa kau gila Jesika?, dia putri mu darah daging mu!."teriak balas Seungri menunjuk tepat di wajah Jesika.

"Ya, memang darah daging ku, tapi akau tidak sudi mengakui dia putri ku, tidak sudi. Anak yang kulahirkan itu tidak bisa membuat Manson mencintai ku Seungri! Tidak bisa!. Jadi tidak ada guna nya dia di hidup ku!."teriak Jesika menepis tangan Seungri.

"KAU!."

"Seungri stop!."bentak Sandra marah.

"Apa-apan ini bro?, ingat Jesika sahabat kita yang sudah kita anggap ssudara!."marah  Mino menahan tangan Seungri yang hendak menampar Jesika.

"Seungri!, sudah kubilang jangan memaksa Jesika, dan kau tetap saja keras kepala!. Apa kau tau seberapa sakiy hati nya Jesika pada Manson kan?!."bentak Sandra.

Beruntung Marco dan Yuri sedang keluar  bersama Diana untuk membeli daging sapi, karena stok di rumah Sandra kebetulan habis.

"Pada Manson kan?, bukan pada putri nya Sandra, bukan. Rosè tidak  tau menau akan hal itu. Kau yang ingin melahirkan nya Jesika bukan Rosè ya meminta untuk kau lahirkan kedunia ini."ucap Seungri lirih dia tidak tau bagaimana harus menyadarkan Jesika juga merasa bersalah pada Rosè.

Deg

"Apa?, Rosè putri nya tante  Sica?."batin Lisa yang sengaja menguping di dekat tangga.

"Jika kau begitu membenci nya kenapa tidak kau bunuh saja dia saat masih dalam kandungan."lanjut Seungri menatap Jesika tajam.

Plak!

"Apa aku wanita rendahan di mata mu,  sehingga kau menyuruhku membunuh anak dalam kandungan ku!."bentak Jesika murka.

"Jangan gila Seungri!, kau mau Jesika jadi pembunuh!."bentak Sandra marah.

"Lalu apa beda nya dengan sekarang?."tanya Mino yang sedari tadi diam.

"Apa beda nya kau tidak mengugurkan Rose dulu, tapi kau menelantarkan nya hanya karena Manson tidak bisa mencuntai mu Jesika!, dari awal kau lah yang selaly memaksakan diri untuk Manson. Lalu kenapa kau menyalahkan Rosè ha?."sengak Mino sudah sangat kesal.

"Kau juga Sandra, jangan terlalu membela Jesica, kami berusaha mempertemukan Sica dengan Rosè, agar Sica sadar kesalahan nya pada Rosè, seperti kau dan Marco yang berusaha kami sadarkan agar tidak mengabaikan Lisa lagi."lanjut Mino membuat Sandra terdiam.

"Apa?, jadi seperti ini kenyataan nya. Sial!."batin Lisa menggeram entah kenapa dada nya tiba-tiba terasa sesak.

"Kau tau?, Sica?. Hal apa yang kami sesali?."tanya Mino dengan suara rendah.

"Kami nyesal mempertemukan kau juga Manson  dengan Rosè saat acara kegiatan di sekolah SamYang, harus nya kami menajuhkan kalian agara gadis kecil itu tidak terluka lagi dan lagi oleh orang tuanya."ucap Seungri lirih bahkan hampir menangis mengingat mata Rosè yang terpancar kekosongan.

"Apa?, Rosè?. Jadi itu alasan Rosè berperilaku aneh dan menangis. Kurang ajar, berani-berani nya mereka!."batin Lisa kesal dan marah, berjalan dengan langkah besar dan berat mendekati ke empat orang dewasa itu.

"Lisa?."ucap Mino menyadari kehadiran Lisa.

"Ada apa sayang?, kamu pasti lapar?. Mau mommy masakan sesuatu?."tanya Sandra berusaha mencairkan suasana mencekam tadi.

Bad girl vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang