BG 17

154 23 10
                                    

Brak!

Lisa menggebrak meja kelas dengan kuat, membuat semua orang di kelas terhenyak kaget dan bingung dengan kemarahan di wajah Lisa.

"Kenapa kalian babak belur seperti itu?!."tanya Lisa keras pada anak-anak Lexi yang datang menemui nya dengan memar di wajah mereka.

"Itu anu mmm, ki kita tiba-tiba di serang kemarin malam bos."adu mereka takut. Takut Lisa marah karena mereka berkelahi.

"Siapa?."tanya Lisa dingin. Membuat suasana menjadi mencengkam karena tidak biasa nya Lisa seperti itu.

"Maaf maaf maaf kan kami bos, kami di serang tiba-tiba oleh sekelompok krang dengan membawa balok bos, jadi kamai terpakasa melawan nya. Untung saat itu kami jalan dengan beberap anak Dexter. Jika tidak kami pasti cidera parah bos."jawab seorang prempuan yang semalam ikut di keroyok dengan cepat, dan terdengar ketakutan di suara nya yang bergetar.

"Dengan balok kayu?."tanya Lisa dan mereka mengangguk mengiyakan.

"Lalu kalian melawan dengan tangan kosong?."tanya Lisa lagi, dan lagi-lagi mereka mereka mengangguk mengiyakan.

"Bodoh!, tolol!."bentak Lisa kini kesal membuat mereka makin takut.

"Maaf bo---."

"Kenapa kalian tidak melawan dengan alat juga, kayu gitu atau besi?, kalau bisa benda tajam sekalian. Kalau mereka gak cuman bawa balok semalam bagaimana?, kalu berkelahi jangan tolol!."maki Lisa kasar tapi malah membuat mereka berenam tersenyum puas, begitu juga dengan beberapa anak Lexi yang ada di ruang kelas Lisa.

"Makasih bos, akan kami ingat nasehat bos!."ucap mereka dengan senyum puas dan pergi dari kelas Lisa.

"Gimana?, Lisa marah?."tanya anak Dexter yang menunggu di ujung tangga.

"Nggak, bos malah bilang, harus nya kita melawan pakek alat juga."ucap salah satu anak Lexi lalu terkekeh puas.

"Bagus deh, bos Rosè juga gak marah sama kita, dan reaksi nya hampir sama dengan bos kalian."tutur anak Dexter.

"Gua senang, karena kali ini gua tidak memilih bos yang salah, seperti waktu SMP. Diamana kita selalu ditekat dan di anggap rendah oleh ketua gang."nostalgia anak Lexi.

"Iya, sama."ucap anak Dexter.
.
.
.
.
.

"Ternyata mereka tidak bisa di remehkan bos."lapor Asahi pada Jongkook.

"Kau benar, jadi kita tidak bisa langsung menyerang begitu saja kita pasti kalah. Jadi ada yang punya ide?."tanya Jongkook pada anak buah nya.

"Aku ada bos."jawab anak buah nya.

"Ok, Sam. Apa rencana mu?."tanya Jongkook.

"Jika kita menyerang mereka langsung mukin akan ada kemungkinan besar mereka bergabung dan kita makin kalah oarang juga kemuatan."tutut Sam.

"Lalu?."tanya Asahi.

Sam memberi isyarat pada  anak Tirex untuk mendekat, dan membisikan renca na nya dengan para bos dan anggota lain nya.

"Bagus!, gua setuju. Kita lakukan seperti itu saja."putus Jongkook. Dengan tersenyum puas.
.
.
.
.
.
.

Lisa pulang ke rumah nya jam sebelas malam, setelah nongkrong di tempat biasa dengan teman-teman nya.

"Baru pulang Lisa?."sebuah suara lembut menyapa telinga nya, membuat Lisa menghentikan langkah nya dan menolah ke arah sumber suara.

"Mommy?, daddy?. Kalian pulang?."tanya Lisa kaget, iya lah kaget. Tumben orang tua nya pulang dan kini mengenakan piaya tidur mereka.

Bad girl vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang