01 - PT.5

203 168 22
                                    

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

"Menyusahkan saja, rencanaku menjadi gagal karena dia. Lihat saja nanti, akan kubalas." Ucap Xavier sambil menghembuskan nafas berat.

Xavier berjalan menyusuri Taman Kerajaan Versace, menikmati semilir angin segar yang membelai wajahnya. Taman ini bagaikan oase di tengah hiruk pikuk kehidupan istana. Bunga-bunga bermekaran dengan indah, air mancur menari dengan riang, dan kicauan burung terdengar merdu di antara pepohonan yang rindang. Xavier memejamkan matanya sejenak, menghirup aroma harum bunga yang menenangkan jiwa.

Tiba-tiba, getaran di saku celananya menarik perhatiannya. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku, melihat notifikasi pesan masuk. Rasa penasaran membawanya untuk membuka pesan itu. Layar ponselnya menampilkan sebuah pesan singkat,

Xavier menyimpan nomor Althea dengan nama "Althea My Love

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xavier menyimpan nomor Althea dengan nama "Althea My Love." ia benar-benar sudah terobsesi dengan Althea, sejak malam di mana ia merasakan darah Althea, ia menjadi ketagihan dan terus memikirkan itu, ia merasa harus memiliki Althea seutuhnya. ia tidak akan membagi Althea dengan siapa pun. Keinginan itu bagaikan api yang menyala-nyala dalam dadanya, membakar habis semua akal sehat dan nurani yang tersisa.

Namun, ia hanya membaca pesannya, tidak tahu harus membalas apa ke Althea, Ia pun hanya pergi mencari mangsa untuk stok darah hari ini. Rasa haus mulai mendera Xavier. Sebagai vampir, ia membutuhkan darah manusia untuk bertahan hidup. Ia pun beranjak dari taman, melangkah menuju area luar Kerajaan Versace.

Di sana, biasanya ia menemukan manusia yang bisa menjadi mangsanya.

Namun, hari ini berbeda. Suasana di luar sana terasa sepi dan sunyi. Tidak ada manusia yang terlihat di mana pun. Xavier menjelajahi seluruh tempat, mencari mangsa yang bisa memuaskan dahaganya.

"Tumben sekali tidak ada manusia di luar sini. Bagaimana aku bisa minum darah hari ini?" Gumamnya dengan frustrasi. Rasa hausnya semakin menjadi-jadi, dan ia mulai panik. Stok darah yang ia simpan di Istana telah habis, dan ia tidak punya pilihan lain.

Satu-satunya solusi adalah mendatangi Kerajaan Manusia dan mencari korban di sana. Ia teringat pada Kerajaan Etheral, musuh bebuyutan Kerajaan Versace.

Meski pun hubungan kedua kerajaan diliputi permusuhan, Xavier tidak peduli. Rasa hausnya telah mengalahkan rasa takutnya. Ia rela mengambil risiko untuk mendapatkan darah segar yang dia butuhkan. Ia teleportasi ke sekitaran Kerajaan tersebut, hingga ia menemukan seorang manusia yang sedang sendirian duduk di taman Kerajaan tersebut, tanpa ia ketahui itu adalah sepupunya Althea, yaitu Gabriel.

Whispers of Allure [✓] Where stories live. Discover now