✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦
"Sudah. Kau aman sekarang, jangan menangis." Althea mengusap air matanya, ia bisa merasakan tubuh Ryunjine yang masih gemetaran.
"Mengapa aku harus terlahirkan sebagai Wanita." Ucap Ryunjine, ia benar-benar ingin muntah karena tadi. Nafasnya tersendat-sendat mencari udara yang tak lagi manis. Matanya menatap kosong, seolah dunia kehilangan warna. Setiap tetes air matanya terasa seperti racun, menggores pipinya yang pucat pasi seperti porselen retak, kejadian tadi meninggalkan bekas luka yang tak akan pernah sembuh.
Beberapa hari telah berlalu dan Ryunjine memutuskan untuk menyamar menjadi seorang pria saja, karena ia tidak ingin hal yang sangat ia takuti terjadi kembali. Hanya Althea satu-satunya orang yang mengetahui penyamaran Ryunjine, dan sekarang orang-orang telah mengenali Ryunjine sebagai Ryuji.
Kembali ke masa sekarang,
Ryuji dan Kaithan bingung dengan apa yang Althea sedang pikirkan sekarang, ia terlihat tenggelam dalam pikirannya.
Ryuji mengambil nampan dengan kue di atasnya dan menawarkan kue itu ke mereka. Mereka berdua memakan kue buatan Ryuji, tidak di sangka itu sangatlah enak.
"Woah, lezat. Kau pandai sekali membuat kue." Althea memuji Ryuji, ia sangat takjub dengan rasa kue yang ia sedang makan sekarang, begitu pula dengan Kaithan. Mereka berdua memakan kue itu dengan lahap.
"Bagus deh kalau kalian suka, ambil aja lagi kalau mau. Kebetulan aku kurang suka makan kue, hanya suka membuatnya saja." Ungkapan Ryuji membuat mereka berdua kaget.
"Lah, bisa gitu." Ucap Althea, saat mereka sedang makan sambil bercanda tawa, tiba-tiba terdengar suara nada dering dari ponsel Althea. Ia mengeceknya dan itu ternyata telepon dari Xavier. Althea berusaha untuk tidak menghiraukannya dan membiarkannya saja.
"Siapa itu?" Tanya Kaithan yang penasaran.
"Hanya teman, biarkan saja." Ucapnya, Kaithan hanya mengangguk dan lanjut berbicara dengan Ryuji.
"Masa kalian gak bosan sih." Althea terlihat sudah sangat bosan.
"Justru bosan banget". Ungkap Kaithan, Ryuji pun setuju dengan itu. Tiba-tiba Ryuji memiliki ide untuk mengajak mereka ke perpustakaan yang ada di Istana.
"Mau lihat-lihat buku di perpustakaan gak?"
"Boleh, kebetulan aku lagi ingin baca buku." Jawab Kaithan, akan tetapi terdengar suara telepon berulang kali dari ponsel Althea.
"Um, aku sepertinya tidak ikut deh. Kakak ke perpustakaan sama Ryuji aja, aku mau samperin Ayah dan Ibu dulu." Bohongnya agar tidak dicurigai oleh Kakaknya.
"Oke." Kaithan dan Ryuji berjalan ke perpustakaan dan meninggalkan Althea di sana, Althea lega karena ia akhirnya bisa mengangkat telepon Xavier,
"Kau di mana sekarang." Ucap Xavier, suaranya terdengar seperti sedang marah. Althea meneguk ludahnya dan menjawab,
YOU ARE READING
Whispers of Allure [✓]
Romance"Tunggu, bukankah ini akan menjadi sangat beresiko? Kau adalah seorang vampir, sedangkan aku hanyalah seorang manusia. Seharusnya kita tidak boleh memiliki hubungan ini." Althea, putri dari Kerajaan Etheral, tak pernah menyangka dirinya akan terjer...