07 - PT.3

108 108 1
                                    


✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

Beberapa jam telah berlalu. Cahaya matahari mulai meredup, menandakan bahwa sore telah menjelang malam. Althea yang tersadar dari bukunya melihat ke arah jendela dan mendapati langit yang berwarna jingga indah.

"Duh, udah hampir malam." Ujarnya kepada Xavier.

"Iya, udah mau malam. Sebentar lagi perpustakaan juga mau tutup."

Althea baru saja ingin menutup bukunya ketika ponselnya berdering. Ia melihat layar ponselnya, mendapati bahwa itu adalah Ibunya. Segera, ia menjawab telepon itu.

"Althea, supir yang Ibu suruh sudah menunggu di depan parkiran di perpustakaan. Sebentar lagi malam, cepat pulang ke istana. Ada acara penting yang harus kamu hadiri" Pinta Ibu Althea.

"Acara? Baiklah, aku segera pulang." Althea menutup teleponnya dengan kerutan di wajah. Ia melihat ke arah Xavier yang masih asyik membaca bukunya.

"Maaf, Vier. Aku harus pulang dulu. Ada acara penting di istana." Mendengar itu, Xavier menutup bukunya dan menatap Althea dengan penuh pengertian.

"Oh, tak apa-apa. Aku juga harus segera pulang." Jawabnya.

Althea melangkah keluar dari perpustakaan, udara malam yang sejuk menyambutnya. Di depan parkiran, supir pribadinya sudah menunggunya di dalam mobil berwarna hitam mengkilap. Althea pun segera masuk ke dalam mobil dan supir itu mengantarnya kembali ke Istana, sesuai dengan perintah sang Ratu.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, menembus keramaian yang mulai berkurang menjelang malam. Althea sedikit heran, memikirkan acara penting apa yang menantikannya di istana.

Mendadak, pikirannya melayang ke Xavier. Ia sedikit penasaran dengan perubahan sikapnya yang terjadi secara tiba-tiba. Pertemuan singkat mereka tadi meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Namun, Althea harus mengesampingkan pikirannya tentang Xavier untuk saat ini. Ia harus fokus pada acara penting di istana.

Perjalanan terasa singkat. Tak lama kemudian, mobil sudah memasuki gerbang istana. Althea turun dari mobil dan berjalan dengan langkah terburu-buru menuju ruang utama istana.

"Oh, pantesan." Gumamnya, ia melihat-lihat dekorasi yang ada di sekitaran Istana, terdapat banyak sekali balon dengan berbagai macam warna yang terletak di setiap sudut ruangan, ia baru teringat bahwa ini perayaan ulang tahun Kakaknya yang ke-21.

Di ruang utama, ia disambut oleh para pengawal dan pelayan yang berpakaian rapi. Althea langsung menuju ke singgasana, di mana Ayah dan Ibunya sudah menunggunya.

"Althea, kamu telah pulang akhirnya." Ucap Ibunya.

"Sebentar lagi acaranya akan mulai, kamu siap-siap dulu saja." Balas sang Ayah, menyuruh Althea untuk berganti pakaian dulu.

Whispers of Allure [✓] Where stories live. Discover now