✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦
Pada saat sedang berjalan ke penjara bawah tanah, tiba-tiba Xavier melawan dan berhasil melepaskan diri dari para penjaga tersebut.
Ia pun mencoba untuk menenangi dirinya agar tidak panik, karena ketika ia panik, kekuatannya tidak akan berfungsi dengan baik.
Ketika ia sedang menenangkan dirinya, tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dari belakang dan membantingnya keras ke arah dinding. TRAAK! Ia melihat siapa itu dan terkejut ketika mendapti bahwa itu adalah Kakaknya Althea.
Kaithan berjalan ke arahnya dan mengangkatnya dengan kerah bajunya.
"Aku akan beri kau plihan. Yang pertama, jangan pernah langkahkan kakimu di Istana ini lagi, dan aku tidak akan membunuhmu. Kedua, Akan kubunuh kau sekarang." Dengan nada yang serius, tatapannya sangatlah tajam ke arah Xavier, menunggu jawaban darinya.
"...." Xavier tak kunjung menjawab, yang membuat Kaithan semakin kesal dan langsung mengarahkan pisau di lehernya.
Xavier meneguk ludahnya, sebelum ia akhirnya mengeluarkan kata. Tapi, mendadak Althea muncul dan mendorong Kakaknya.
"Apa yang Kakak lakukan, jangan bunuh dia!" Ucap Althea. Kaithan memberikannya ekspresi heran.
"Mengapa kau sangat peduli dengannya." Tanya Kakaknya, sebelum Althea sempat menjawab, Xavier langsung merebut senjata Kaithan dari tangannya dan menusuk perutnya.
Xavier tahu ia seharusnya tidak melakukan ini di depan Althea, tetapi ya mau gimana lagi. Xavier pun langsung teleportasi pergi dari tempat itu. Tubuh Kaithan langsung terjatuh ke lantai, tetapi ia masih sadar.
"Tolong." Pinta Kakaknya sambil memegang perutnya yang sakit sekali akibat tusukan itu.
Althea sangatlah khawatir dan langsung mencari pertolongan dengan memanggil kedua orang tuanya.
Mereka segera menghubungi seseorang ahli, memintanya untuk membuat ramuan penyembuhan secepatnya. Akhirnya ramuan itu telah jadi dan langsung di berikan ke Kakaknya Althea, Perlahan-lahan rasa sakit yang ia rasakan mulai hilang, meski pun masih ada bekas goresan senjata tadi.
"Kakak masih merasa sakit?" Tanya Althea dengan ekspresi khawatir sambil melihat Kakaknya. "Tidak kok." Jawaban dari Kakaknya membuatnya lega.
"Baguslah jika sudah tidak merasa sakit" Ucap Ibunya dengan senyum hangat. Tiba-tiba, ada beberapa penjaga Istana yang menghampiri mereka,
"Yang Mulia, kami telah menemukan adanya mayat di sungai dekat Kerajaan ini tanpa identitas yang jelas." Ucap para Pengawal yang langsung membuat Raja dan Ratu terheran. Althea langsung membeku di tempat, ia yakin sekali kalau itu adalah mayat Gabriel.
YOU ARE READING
Whispers of Allure [✓]
Romance"Tunggu, bukankah ini akan menjadi sangat beresiko? Kau adalah seorang vampir, sedangkan aku hanyalah seorang manusia. Seharusnya kita tidak boleh memiliki hubungan ini." Althea, putri dari Kerajaan Etheral, tak pernah menyangka dirinya akan terjer...