02 - PT.2

179 152 11
                                    

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

"Ya begitulah, mungkin dia buta atau bodoh. Aku tidak tahu." Jawab Ryuji, Althea mengangguk mengerti.

Tetapi Althea jadi penasaran siapa vampir yang berusaha untuk menyakiti Ryuji itu. Ia pun menanyakannya ke Ryuji.

"Ryu, kau kenal ga vampir yang tadi?" Tanyanya.

"Iya, itu Hanzo. Dia sekelas denganku di sekolah, jarang sekali berbicara dengan siapa pun. Tetapi seingatku nama lengkapnya Hanzo Versace." Ungkapannya membuat Althea semakin dipenuhi oleh pertanyaan, tidak mungkin seseorang dari keluarga Versace tidak bisa membedakan mana yang malaikat dan manusia.

"Versace. Biasalah, siapa pun yang dari keluarga Versace memang selalu seperti itu, dongo semua." Jawab Althea.

"Kau tahu? Dia sudah seperti hewan gila ketika kehausan pada saat sedang jam Pelajaran." Ucap Ryuji sambil tertawa mengingat kejadian di kelasnya.

"Oh, iya kah?" Ucap Althea.

Ryuji pun lanjut menceritakan mengenai kejadian itu, mereka berdua terus tertawa. Tak lama kemudian, mereka beralih ke topik lain untuk dibicarakan. Waktu terasa sangat cepat, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Jadi, sudah waktunya Ryuji pulang. Ia pun pamit dan pergi.

Althea telah mengantuk, ia hendak tidur. Tetapi, mendadak terdengar suara nada dering telepon dari ponselnya.

"Apaan sih, ganggu aja." Ungkapnya, Althea membuka ponsel dan menyadari bahwa itu adalah Xavier yang menelepon, ia segera mengangkatnya.

"Tolong aku..." Suara Xavier terdengar seperti sedang kesakitan dan beberapa detik kemudian, telepon itu dimatikan oleh Xavier.

"Waduh." Gumam Althea yang tidak tahu harus bagaimana, Tapi, Xavier sepertinya hanya sedang bercanda saja. Tiba-tiba pintu kamar Althea terbuka, ia hanya menghela nafas karena ia tahu kalau itu sudah pasti Xavier.

"Xavier?" Ucapnya khawatir, sambil melihat ke arah pintu. Ia terlihat sedang mabuk dan terus menabrak-nabrak benda ketika berjalan. Althea hanya menahan ketawanya karena Xavier sudah seperti orang yang planga-plongo.

"Aku-" Sebelum Xavier dapat menyelesaikan kalimatnya, ia terjatuh pingsan di lantai.

"Xavier. Kau kenapa?" Althea menghampiri tubuh Xavier yang tak sadarkan diri. Menampar-nampar pelan wajahnya agar sadar. Namun, tak ada respon dari Xavier, Althea menjadi panik.

"Haduh, di antara semua tempat untuk pingsan, mengapa harus di sini." Althea mencoba untuk mengangkat Xavier ke atas sofa, meski pun sangat kesusahan sangking beratnya Xavier, tetapi ia berhasil.

"Menyusahkan saja, padahal sudah hampir larut malam." Gumam Althea sambil berjalan ke kasurnya dan tidur.

-ooOoo-

Whispers of Allure [✓] Where stories live. Discover now