✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦
"Kak..." Gumamnya, Kaithan tak memedulikan Adiknya dan langsung mengeluarkan belati dari sakunya, ia akan membunuh Xavier sekarang juga. Tetapi sebelum belati itu mengenai tubuh Xavier, tiba-tiba Althea menahan lengan Kakaknya.
"Kau melindunginya, lagi?" Ujar Kaithan sambil menatap sinis Adiknya. Sebelum Althea dapat menjawab, Xavier telah sadar dan langsung merebut belati itu dari tangan Kaithan.
"Sial. Sebenarnya, apa yang telah kau lakukan ke Adikku, mengapa kau di sini!" Ucapnya sambil berjalan mundur karena Xavier mengarahkan belati itu ke dia.
"Oh, untuk apa aku menjawab pertanyaan bodoh itu." Ia tersenyum licik ke arahnya.
"Xavier, apa kau sudah gila, hentikan ini." Ungkapan Althea yang spontan langsung membuat Xavier terhenti dengan apa yang ia lakukan sekarang, Ia pun langsung menghilang dari ruangan itu seketika.
"..." Gumam Kaithan yang tidak menyangka Xavier bisa langsung nurut dengan Althea begitu saja, ia sangat heran dengan hubungan apa yang mereka miliki.
"Sekarang, bisa jelaskan dengan apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian? Kalian berdua terlihat sangat dekat." Kaithan terlihat sangat serius.
Althea terasa seperti ingin Meletus, ia benar-benar bingung harus menjawab apa. Tetapi sisi lain darinya ingin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi Kakak janji jangan marah ya...." Mendengar itu, ia hanya mengangguk.
"Jadi gini kak. Kakak ingat kan pertemuan penting antar Kerajaan yang di selenggarakan minggu lalu?" Tanyanya.
"Tidak usah banyak basa basi, langsung ke intinya saja." Ucap Kaithan.
"Hufft, oke. Aku telah terikat janji dengan Xavier. Di mana aku akan melakukan dan melayaninya kapan pun agar aku tidak dibunuh olehnya." Hembusan nafas berat terdengar darinya.
"Itu sama aja dengan membunuh dirimu perlahan-lahan, dek." Menggeleng-geleng kepala dan terlihat sangat heran dengan Adiknya yang membuat dirinya sendiri dalam bahaya.
"Maaf kak, waktu itu aku sedang panik dan tidak bisa berpikir kritis..." Ujar Althea yang menyesali perbuatan dan perkataanya waktu itu.
"Ya sudah tidak apa-apa, yang penting kau tidak terluka, kan?" Ungkapnya khawatir.
"Tidak kok."
"Kalau begitu, mending kau sekarang siap-siap dek. Kakak baru ingat kalau Ayah tadi sempat bilang nanti siang kita akan pergi mengunjungi Kerajaan Terrasen untuk melakukan aliansi."
"Oke kak." Althea berjalan keluar dari kamarnya dan langsung menuju ruang ganti.
Seperti biasa, pakaiannya sudah disediakan dan disiapkan oleh para pembantu, ia hanya perlu mengenakannya. Begitulah hidup seorang Tuan Putri. Beberapa menit telah berlalu, Althea akhirnya selesai bersiap-siap. Ia turun untuk sarapan Bersama keluarganya.
"Aku jadi tidak sabar deh menemui Ryuji." Ungkap Althea sambil memakan sarapannya.
"Makan dulu, nanti keselek baru tahu ra- UHUK!" Kaithan yang berniat untuk mengingatkan justru tersedak sendiri, Althea tertawa lebar melihat Kakaknya yang tersedak.
"Haa sialan." Tetapi untung saja pada akhirnya ia dapat mengeluarkan makanan yang nyangkut itu.
Mereka telah selesai sarapan, jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Sudah waktunya mereka untuk pergi ke Kerajaan Terrasen. Saat di perjalanan,
"Ayah, berapa lama lagi kita akan sampai?" Perjalanan yang sangat jauh menuju ke Kerajaan Terrasen sungguh membuat Althea mengantuk.
"Beberapa menit lagi." Jawab Ayahnya.
"Hufft. Oke Ayah."
Akhirnya mereka telah sampai, berjalan masuk ke dalam. Dan para pengawal Kerajaan mengarahkan mereka ke ruang pertemuan. Terlihat keluarga Kerajaan Terassen sudah menunggu. Mereka saling memberi salam satu sama lain dan duduk di kursi masing-masing.
"Kami sangat berterima kasih atas undangannya. Jadi rencana kita mengenai Kerajaan Versace, kita akan menghancurkannya dengan cara apa?" Tanya Sang Raja Etheral.
"Mudah saja, kita akan menstabotase kepercayaan masyarakatnya dan membuat mereka menjadi benci satu sama lain. Perlahan-lahan mereka akan terpecah belah dan tidak lama lagi Kerajaan Versace akan runtuh." Jawab Sang Raja Terrasen yang terlihat sangat serius dengan rencananya.
"Ide yang bagus, kita akan mencari cara untuk menstabotasenya. Apa mungkin dengan cara menyebarkan rumor terlebih dahulu?" Pendapatnya di setujui langsung oleh kedua belah pihak.
Althea yang hanya duduk diam dan mendengar semua rencana mereka. Akan tetapi,
"Maaf interupsi, tetapi bukankah ini terlalu beresiko jikalau kita ketahuan melakukan stabotase ke mereka?" Ucap Sang Ratu Etheral. Mendengar itu, Ratu Terrasen mengangguk setuju.
"Selain dengan cara menyebarkan rumor. Menurutku, jika kita mengeliminasi mereka satu persatu akan lebih efektif dan cepat." Ungkap Kaithan.
"Tentu saja, tetapi kita harus memikirkan strategi untuk melaksanakan itu."
Kaithan teringat bahwa Xavier sepertinya sering kali menemui Althea. Jadi ia akan memanfaatkan hal itu untuk dengan mudah membunuhnya. Melihat Kakaknya yang fokus memikirkan suatu hal, Althea sudah bisa menebaknya.
"Aku tahu cara-" Sebelum Kaithan menyelesaikan kalimatnya, Althea memotongnya langsung dan memberikan ide lain.
"Sepertinya kita dapat menyewa beberapa pembunuh bayaran yang sangat ahli untuk melakukan pekerjaan itu, dan di usahakan untuk mencari yang benar-benar professional agar berjalan dengan lancar." Ucap Althea sambil menatap sinis Kakaknya yang kesal karena kalimatnya di potong, tetapi di sisi lain Kaithan mengerti bahwa Althea tidak ingin mereka mengetahui bahwa dia dan Xavier sering bertemu.
"Saya setuju dengan itu, karena dengan menyewa pembunuh bayaran. Belum tentu orang-orang dari Kerajaan Versace bisa menebak bahwa kita yang di balik semua itu." Ucap Sang Ratu Terrasen yang sepertinya setuju dengan ide Althea, begitu pula dengan yang lain.
"Saya ada kenal beberapa pembunuh bayaran, dan mereka juga sangat terkenal dengan pekerjaannya yang sangat rapi tanpa jejak jelas." Ungkap Pangeran Terrasen, Ryuji.
"Baiklah ini sangat menghemat waktu, kalau begitu, nanti kau hubungi saja mereka dan jelaskan rencananya ke mereka. Soal pembayaran, pastinya akan di tanggungjawabkan.
Semua yang di ruangan itu telah setuju dan kedua raja sudah berjabat tangan yang berarti rencana kali ini sudah benar-benar akan berlangsung dan di setujui oleh kedua belah pihak.
Mereka meninggalkan ruangan itu. Namun, saat sedang berjalan keluar, tiba-tiba Ryuji menghampiri Althea.
✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦
ー ୨୧﹒TO BE CONTINUED
Don't Forget to Vote~ !!Next Update: 12 June 2024 📌
YOU ARE READING
Whispers of Allure [✓]
Romance"Tunggu, bukankah ini akan menjadi sangat beresiko? Kau adalah seorang vampir, sedangkan aku hanyalah seorang manusia. Seharusnya kita tidak boleh memiliki hubungan ini." Althea, putri dari Kerajaan Etheral, tak pernah menyangka dirinya akan terjer...