08 - PT.1

121 119 17
                                    

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✦•┈๑⋅⋯ ࣪˖ ִֶָ𐀔 ⋯⋅๑┈•✦

"Aku menyukaimu, Althea." Detak jantung Althea berdebar kencang. Ia tidak pernah menyangka bahwa Xavier akan mengungkapkan perasaannya begitu cepat. Rasa gugup dan bingung bercampur aduk di dalam dirinya.

Di bawah pohon rindang yang meneduhi jembatan di atas sungai dekat kerajaan Etheral, Althea terdiam. Matahari terbenam memancarkan cahaya jingga keemasan, mewarnai langit dengan keindahan yang memukau. Namun, Althea tidak fokus pada keindahan alam di sekitarnya. Althea menatap Xavier, matanya yang cokelat bersinar di bawah cahaya senja. Xavier menatapnya balik dengan penuh ketulusan, menunggu jawabannya darinya.

Akhir-akhir ini mereka memang menjadi sangat dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Tetapi, Xavier yang sudah lama memendam perasaan itu sudah tidak bisa menyimpannya terlalu lama, ia merasa bahwa sudah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanya. Meski pun ia tahu bahwa mereka merupakan dua spesies yang berbeda dan tidak boleh sampai memiliki hubungan serius.

Althea menarik nafas dalam-dalam. Ia ingin menjawab dengan jujur, ingin mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya. Namun, ia teringat akan misinya, akan balas dendam yang harus ia tuntaskan.
Sebuah dilema besar melanda Althea, waktu seakan berhenti berjalan. Ia terjebak dalam lautan keraguan, tak tahu harus menjawab bagaimana. Xavier melangkah maju, meraih tangan Althea dengan lembut.

"Althea." Suaranya berbisik penuh kelembutan,

"aku tahu ini mungkin terlalu cepat dan mendadak, tapi aku tidak bisa menahan perasaanku lagi. Aku benar-benar menyukaimu." Lanjutnya.

Althea menundukkan kepalanya, ia mencengkeram erat pagar jembatan, berusaha menenangkan pikirannya yang kacau. Angin sepoi-sepoi membelai rambutnya, membawa aroma bunga yang harum. Pemandangan matahari terbenam yang indah terhampar di hadapannya, namun Althea tak mampu menikmatinya. Pikirannya dipenuhi dengan pergulatan batin yang tak berkesudahan.

"Xavier, aku..." Althea berkata dengan suara sedikit bergetar. Ia mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya, namun tak kunjung menemukan.

"Aku mengerti jika kamu belum siap menjawabnya. Tapi tolong, beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa membahagiakanmu." Xavier memeluk Althea dengan erat.

Althea terdiam dalam pelukan Xavier. Ia merasa kehangatan dan kasih sayang yang tulus dari Xavier. Sebenarnya, dari awal, Althea sudah menduga bahwa ini akan terjadi suatu saat.

Menyedihkan sekali... kau justru telah masuk ke dalam jebakanku.

Ucap Althea dalam hati, ia melepaskan diri dari pelukan Xavier dan menatap matanya dengan penuh keseriusan. Ia telah menentukan jawabannya,

"Xavier, aku juga menyukaimu." Mendengar itu, senyum lebar terukir di wajah Xavier. Ia tak percaya bahwa Althea membalas perasaannya. Ia menarik Althea ke dalam pelukannya yang lebih erat dari sebelumnya, merasakan kebahagiaan yang tak terkira.

Whispers of Allure [✓] Where stories live. Discover now