chapter 35

1.7K 189 111
                                    

Entah apa yang terjadi pada mereka sekarang, semua benar benar di luar perkiraan mereka. Terlebih lagi Sofie, sekarang Sofie tengah bersama Luna berada di atas hewan yang mereka temui tadi. Ini adalah hal yang menakjubkan bagi mereka semua. Peserta yang satu ini sangat tidak terduga sekali pergerakannya.

Waktu sudah menunjukkan malam hari dan esok hari festival panen tahunan akan segera berakhir. Sofie khawatir jika Luna akan kecewa, poin mereka sangatlah jauh dari peserta yang masih bertahan. Dia khawatir Luna akan kecewa dengan harapan yang ada.

"Luna, lebih baik kita menyerah saja. Besok saat waktu sudah menunjukkan tengah hari festival panen ini akan selesai sementara poin kita saja jauh dari peserta yang masih bertahan" ungkap Sofie khawatir. Ini sudah malam dan yang lainnya pasti juga sudah tidur.

"Ck, kita sudah sejauh ini dan kau ingin menyerah??" Luna berkata dengan nada serius, tak ada nada ceria dan bermain main lagi. Perasaan Luna sekarang tengah campur aduk, dia khawatir dengan papa dan ayahnya. Dia juga khawatir jika festival ini akan di menangkan oleh Isabelle.

"Tapi–"

"Percayalah pada Luna, Luna tidak akan membawa kamu sejauh ini hanya untuk gagal" yakin Luna. Malam ini dia bertekad akan mendapatkan tanaman yang langkah.

Sofie menghela nafas pasrah. Bisakah kali ini dia berharap mendapatkan keajaiban??

Lalu suasana kembali hening, Luna fokus berkomunikasi dengan hewan yang sedang mereka tumpangi sembari melihat sekitar yang tampak gelap dan hening sementara Sofie di belakang Luna memeluk erat tubuh Luna agar tidak jatuh.

Hewan yang mereka temui dan tumpangi adalah singa. Namun singa yang mereka temui sangat berbeda karena dia berasal dari hutan terlarang yang mana itu sangat aneh dan luar biasa.  Singa itu sangat lah besar, ada tanduk di kepalanya. bulunya yang berwarna oranye sangat lembut dan lebat.

"Tuan putri!! Aku menemukannya!!" Ucap singa itu berkomunikasi kepada Luna sembari mengaum.

Luna tersenyum cerah, dia kemudian turun dari atas bulu lebat singa itu di ikuti Sofie yang mengekori Luna.

"Ada apa Luna??" Tanya Sofie penasaran.

"Kita menemukan satu" ucap Luna masih tersenyum cerah.

"Tanaman apa itu?? Kenapa kau senang menemukannya??" Bingung Sofie.

"Ini adalah bunga glaze Lily, bunga ini sangat berbau harum. Konon katanya bunga ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit tertentu" jelas singkat Luna.

Sofie mengangguk angguk sembari melihat Luna mengambil pelan pelan bunga yang berwarna biru muda dengan hati hati.

"Kak Sofie coba lah cium bau bunga ini" Ujar Luna membuat Sofie mengangguk patuh. Dia mendekat dan mencoba menghirup bau bunga ini.

Harum dan menenangkan. Itu yang Sofie hirup, bunga ini menghasilkan keharuman yang asing namun menenangkan sekali.

Sofie menjadi lebih rileks ketika menghirupnya.

"Bagaimana??"

"Harumnya mengingatkan ku pada ibuku " ujar Sofie membuat Luna tersenyum tipis.

Bunga ini spesial karena bunga ini adalah kesukaan ibunya, permaisuri Catherine. Catherine selalu bercerita ingin melihat bunga ini, dia sangat berharap sekali. Luna jadi ingin membawakan bunga ini untuk permaisuri Catherine. tapi sayang, Dia tidak bisa melakukan karena ini untuk mendapatkan poin.

"Ayo naik kembali, masih ada beberapa tanaman lagi yang harus kita cari" waktu mereka sangat terbatas, sebentar lagi matahari sudah akan terbit kembali dan waktu mereka tinggal sampai tengah hari saja.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang