chapter 42

1.7K 176 30
                                    

Luna menyiapkan barang barang yang akan dibawa ke akademi, barang barang itu tidak terlalu banyak karena bagaimanapun dia mengunakan teleportasi. Akan sulit membawanya jika dia terlalu banyak membawa barang. Setelah menyiapkan barang barang yang akan di bawa ke akademi, Luna berpamitan terlebih dahulu dengan Elly, para pelayan dan juga prajurit yang ada di mansion. Tidak lupa juga dia berpamitan pada kakek dan papanya.

Papanya tadi sempat marah karena dia mengunakan teleportasi, tapi kemarahannya sepertinya sudah hilang. Sepertinya lohh.

"Wahhh, cepatt sekalii" Luna terpukau. Padahal sepertinya tadi dia masih berada di mansion deorwine tapi sekarang lihatlah, dia sudah berada di asrama kamar miliknya!!!

Lucifer yang melihat itu tersenyum tipis, dirinya mengacak rambut Luna dengan gemas.

"belajarlah teleportasi jika ingin cepat" ucap Lucifer diangguki semangat oleh Luna.

"Lunaa akan secepatnya belajar teleportasiiii" girang Luna.

Lucifer mengangguk, Luna harus belajar ilmu berteleportasi secepatnya karena mau bagaimanapun dia adalah iblis. Luna harus pergi ke dunia bawah dengan mengunakan teleportasi.

"Apakah ayah akan pergi??" Tanya lugu Luna menongak menatap bola mata Lucifer yang persis dengannya.

Lucifer mengangguk lagi.

"Sepertinya papamu masih marah, ayah harus membujuknya. Sebenarnya ayah heran sekali. Kenapa sikap papanya akhir akhir ini terasa aneh?? Dia lebih sensitif" celetuk Lucifer.

Luna menatap malas Lucifer, dia sudah merasakan tapi kenapa kehamilan xaveir tidak terlintas di kepala Lucifer??

"Luna juga tidak tau, papa selalu marah pada Luna. Kemarahan papa menakutkan" cerita Luna akhirnya malah larut dalam pembicaraan tentang xaveir bersama Lucifer.

Lucifer mengangguk angguk, "papamu seperti singa betina jika marah" Lucifer juga malah masih membalas ucapan Luna.

"Benar sekali!!! Ayah tau tidak?? Sebelum ayah datang tadi, papa sempat marah seperti singa yang kelaparannn" cerita Luna bersemangat sekali. Luna tadi sempat takut pada kemarahan xaveir. Wajah marah xaveir begitu seram bagi Luna.

Lucifer terkekeh geli mendengar cerita Luna. Bisa Lucifer simpulkan bahwa tadi pagi Luna sedang bertengkar dengan xaveir. Pantas saja ketika dia datang suasana tidak mengenakkan sama sekali.

Mereka larut dalam obrolan menceritakan tentang xaveir atau di sebut juga menggosip tentang xaveir. Obrolan ayah dan anak itu sangat lama hingga mereka tak sadar jika waktu sudah menunjukkan siang hari, itu yang berarti Sofie dan teman temannya sudah selesai kelas dan biasanya Sofie, Anastasia, Theana akan pergi ke kamar dulu sebelum pergi ke kantin.

"Huh tadi sangat melelahkan sekali" keluh Anastasia dari balik pintu

Luna membulat matanya. Aduhh, jika ayahnya ketahuan berada di sini bisa gawat.

"Ayah, pergi!!" Paksa Luna.

Lucifer mengangguk, dirinya menghilang dengan mengunakan kekuatannya.

Bersamaan dengan Lucifer menghilangkan, pintu kamar terbuka menampakkan tiga orang dengan wajah yang tampak lesu.

"Haiiiii kakakkk" sapaa Luna tersenyum manis untuk menutupi kegugupannya.

Ketiganya terdiam melongo memandangi Luna. Mereka terkejut dengan orang yang mereka lihat.

"Kalian kenapa??" Bingung Luna melihat ekspresi ketiganya yang tampak terkejut.

"K-kau??" Anastasia seperti tak bisa berkata kata lagi. Dia bahkan sampai mengucek matanya berharap ini semua bukan mimpi.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang