chapter 40

2K 173 11
                                    

Keesokkan harinya pun tiba, Luna sudah merasa agak baikan. Dia sudah mulai bisa tersenyum kembali. Itu semua tidak lain tidak bukan karena pembicaraan yang dilakukannya dengan Xavier kemarin.

"Nona" panggil Elly sekian kalinya.

Luna kesal, dia cemberut.

"Ishhh, Ellyyy!!! Kau ini kenapa??"

Elly yang sedang mengikat rambut Luna terkekeh geli.

"Saya hanya memanggil anda saja nona" jelas sekali Elly berbohong. Elly itu sebenarnya rindu, dia rindu akan tingkah mengemaskan milik Luna. Maka dari itu Elly selalu memanggil Luna.

Luna memutar bola matanya malas, sadari bangun tadi tingkah Elly sangatlah berbeda. Tingkah Elly sangat menyebalkan di mata Luna.

"Sudah nona" akhirnya ucapan yang di tunggu tunggu Luna pun di keluarkan oleh Elly.

Luna tersenyum manis, dirinya bersyukur karena bisa bertahan akan kecerewetan Elly.

Elly yang melihat pantulan senyuman manis milik Luna pun terpesona. Dirinya sudah lama tidak melihat pemandangan ini, Elly jelas rindu. Dia merindukan senyuman milik Luna.

"Nona cantik" gumam Elly Tanpa sadar memuji Luna.

Pipi Luna yang di puji pun bersemu. Aaahhh, walaupun sebagian besar dari Luna telah berubah tapi Elly tidak menyangka jika kebiasaan Luna ketika di puji cantik maka dia akan bersemu pun ternyata tidak berubah.

"Nona tidak berubah" ujar Elly terkekeh geli.

"Ihhhh, Ellyyy" rengek Luna malu. Luna heran, kenapa pipinya selalu bersemu ketika di puji?? Kenapa kebiasaannya ini tidak pernah hilang sih??

Elly yang melihat tingkah mengemaskan milik Luna hanya bisa meremas gaunnya untuk bisa menahan kegemasan itu. Dia tidak boleh mencubit pipi yang tampak seperti roti lembut itu!!! Jika dia sampai melakukannya bisa di penggal kepalanya oleh kakek dan papa Luna.

"Nona sangat mengemaskan" gumam Elly benar benar gemas.

Elly mencoba biasa saja Oky?? Dia mencoba untuk bisa mengendalikan dirinya sebelum akhirnya berbincang kembali dengan Luna yang masih berada di kursi yang ada di depan meja rias.

"Ehh iya nona, anda ingin bertemu tuan Duke Stewart kan?? Jika anda ingin bertemu beliau, saya harap anda segera kesana sebelum tuan Duke Stewart menerima tamu" Elly mengalihkan topik pembicaraan mereka, dirinya mencoba melupakan rasa gemasnya itu!!!

Luna yang tadinya asyik memandangi dirinya tiba tiba teringat.

Ahhh ya, kakeknya.

Luna ingin pergi kesana, tapi Luna masih teringat akan kata kata kakeknya.

Elly melihat Luna murung dari pantulan kaca menjadi khawatir, dirinya menunduk dan memiringkan kepalanya untuk bisa melihat wajah Luna yang tampak murung.

"Kenapa anda murung nona??" Khawatir Elly.

"Luna ingin pergi ke sana, tapi Luna tidak mau" Luna benar benar bingung sekarang, dirinya masih sakit hati dengan perkataan kakeknya. Tapi di sisi lain dirinya juga tak tega mendiami kakeknya terlalu lama.

Elly yang mendengar hal itu menghela nafas panjang, sebenarnya apa yang di lakukan Duke Stewart kepada Luna hingga dia semurung ini ketika mendengar nama Duke Stewart?? Apa perkataan dari Duke Stewart menyakiti hati nona kecilnya???

"Saya sarankan anda harus mencoba dulu nona. Anda harus mencoba berbicara tentang masalah yang terjadi diantara kalian berdua pada Duke Stewart. Jika anda tidak mencobanya, permasalahan ini tidak akan selesai " Elly mencoba bijak, dia tau sifat Luna karena Elly yang menemani Luna sejak kecil hingga saat ini. Dan yang Elly tau Luna tidak akan tahan jika marah dengan orang tersayangnya.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang